KONSEPTUAL FRAMEWORK


Nama                           : Cicha Dwi Anjasmara
NIM                            : 43116010235
Mata Kuliah                :  Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengampu        : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Universitas                  : UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Kerangka konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan
Perkembangan dari kerangka kerja konseptual dipengaruhioleh dua isu yakni pengaturan standar dengan pendekatan:
1.      Berbasis Prinsip (Principles-Based)
2.      Berbasis Aturan (Rule-Based)
Saran Kerangka konseptual masih ditemukan masalahpada pendefinisian dan pengukuran. Di dalam pengukuran masih adahal yang tidak jelas seperti persediaan yang diukur berdasarkanbeberapa metode, atau IFRS yang menyarankan pengukuranberdasarkan current cost bukan historical cost. 
1.      Masalah interpretasi : beberapa metode menghasilkan hasil yang berbeda– beda.
2.      Hanya tergantung pada pengamatan yang terjadi / tidak disusunsecara terstruktur sehingga tidak memenuhi standar3.Kelemahan rule-based antara lain :
·         Dipengaruhi kelompok dominan (sesuai dengan lingkungandimana kelompok itu berada) sehingga standarnya tidak berlakuumum.
·         Kelemahan dalam pendefinisian yaitu pendefinisian elemen– elemen tertentu yang sulit ditentukan kepastiannya.

Bird Group merupakan market leader dalam bisnis transportasi, Kesuksesan yang diraih oleh Blue Bird ini tak lepas dari upaya Blue Bird dalam memanfaatkan teknologi. Berawal sekitar tahun 1972, Blue Bird yang mengimplementasikan pertama kali di Indonesia sistem komunikasi radio serta penggunaan argometer yang ketat untuk armada-armadanya. Jejak langkah Blue Bird ini diikuti pula oleh perusahaan taksi lainnya yang beroperasi di Indonesia. Sekitar beberapa tahun terakhir ini Blue Bird sudah menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Selain digunakan untuk melacak posisi armada-armadanya, GPS ini juga digunakan sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan Call Center.
Keunggulan Blue Bird
Konsumen tidak perlu mendengarkan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi. Perkembangan Blue Bird tidak cukup hanya di kota Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan di kota-kota besar lain di Indonesia.
Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi produknya ke jasa angkutan non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu, Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru, dan Ritra Konnas Freight Centre.
Penerapan Business Intelligent Pada Blue Bird Group Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna, professional TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing. Aplikasi Business Intelligent diperlukan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen dalam membantu pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil keputusan, serta merupakan software yang diimplementasikan untuk mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang mampu mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu dengan lainnya serta memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan aktual.
ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Proses implementasi Business Intelligent di Blue Bird Group dapat berjalan dengan baik karena garis besar cakupan proyek dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di samping itu, proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa pendekatan dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent. Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan “Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO Live”. Mengingat pertumbuhan bisnis yang kian kompleks, Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu perusahaan mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28 cabang perusahaan, lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan suatu sistem yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP Business Suite guna menjadi informasi akurat yang dapat diakses secara cepat dan tepat untuk proses pembuatan keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui implementasi solusi tersebut, lanjut Noni, pihaknya berkeinginan memiliki suatu solusi BI yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik industri. Disamping itu, solusi harus mampu mengintegrasikan data dari berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang dapat dipraktekan, informasi bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses pembuatan keputusan, serta menghasilkan tindakan-tindakan yang strategis dan bisnis yang solid. 4. Blue Bird Berhasil Implementasikan Solusi MySAP Bunisess Suite Kelompok usaha Blue Bird telah mengumumkan rampungnya pengimplementasian solusi peranti lunak SAP dalam sistem Teknologi Informasi mereka. Sebagai perusahaan transportasi yang armadanya mencapai lebih dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan solusi TI yang handal untuk memantau banyak hal dalam operasionalnya sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang dalam perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik. Dengan tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh jajaran management untuk membuat keputusan secara cepat. Ini tentu meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution, material management dan fleet management. Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan Operation & Reservation Management agar bisa disatukan dengan sistem mereka yang berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah tombol, maka dapat melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan. 5.Teknologi GPS dan MDT Blue Bird Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana setiap informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya. MDT juga merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap order yang dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system (GPS) yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi, penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird. Sampai saat ini masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan GPS dikarenakan biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil adalah Rp 15 juta. Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan dilengkapi dengan sistem GPS. Salah satu strategi yang digunakan Blue Bird di dalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga untuk perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu. Jadi, tambah banyak pemakaian per bulan, maka makin besar pula diskonnya. Pelanggan yang loyal pada Blue Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi dengan harga diskon, besarannya bervariasi antara 5%-15%. Pada saat ini Blue Bird memiliki pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini banyak masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya. Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird untuk mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan yang aman dan nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun terus digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi dan alat angkutan / kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak utama usaha ini adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi di Blue Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.

    
 KESIMPULAN
Sistem Informasi yang diterapkan di Blue Bird telah disetting sesuai dengan visi perusahaan yaitu mengedepankan kualitas dan mampu menjadi perusahaan bertahan. Untuk itu maka diperlukan adanya sistem informasi manajemen yang baik. Sehingga setiap konsumen melakukan order, tidak terjadi antrean pemesanan dan tidak pula terjadi rebutan order bagi pengemudi yang dapat mempengaruhi kualitas dari pelayanan Blue Bird.
Blue Bird dengan tipe sistem informasi tersebut dapat bersaing dengan kompetitor-kompetitor lain karena keunggulan strategik yang dimiliki oleh Blue Bird dapat dipertahankan dan juga dapat mengarah pada pengembangan inovasi lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
B.     SARAN
Blue Bird sebagai market leader harus selalu berinovasi dalam menjaga kualitas pelayanannya. Siejauh ini sistem informasi yang digunakan sudah cukup memberikan peningkatan kualitas layanan Blue Bird. SIM dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan juga membangun sumber-sumber informasi strategis.
Daftar Pustaka
Anonym, “Conceptual Famework Accounting” http://www.academia.edu/28165865/Conceptual_Framework_Accounting_Theory_, diakses pada 24 Oktober 2018, jam 20.15
Anonym, “ Implementasi Sistem Informasi Manajemen Blue Bird” http://didi-k--feb09.web.unair.ac.id/artikel_detail-40944-Umum-IMPLEMENTASI%20SISTEM%20INFORMASI%20MANAJEMEN%20%20pada%20BLUE%20BIRD%20TAKSI.html, diakses pada 24 Oktober 2018, jam 20.40
Wisnufjr, 2017. “Sistem Informasi Manajemen PT Blue Bird” http://wisnufjr212.blogspot.com/2017/04/sistem-informasi-manajemen-pt-blue-bird.html, diakses pada 24 Oktober 2018, jam 21.09


Komentar

Postingan Populer