Decision support system
Nama : Cicha Dwi Anjasmara
NIM : 43116010235
Mata
Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Dosen
Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali,
MM, CMA
Universitas : UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
Blue Bird pada saat ini meningkatkan diversifikasi
produknya ke jasa angkutan non-penumpang Blue Bird dengan menyediakan
jasa Truk Container, yaitu Iron Bird dan Angkutan Kontenindo Antarmoda. Di luar
usaha transportasi primer, Blue Bird juga telah mendirikan Holiday Resort
Lombok, dan perusahaan manufacture otomotif seperti Everlite, Restu Ibu,
Ziegler Indonesia, serta usaha service lain seperti Jasa Alam, Gas Biru,
dan Ritra Konnas Freight Centre. Perusahaan transportasi Blue Bird berhasil mengimplemantasikan
solusi Business Intelligent (BI), yakni SAP NetWeaver Business
Intelligent (SAP NetWeaver BI). Ini merupakan suatu solusi yang
mengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan
perusahaan dan proses bisnis sehingga mampu memberikan gambaran lengkap
dari bisnis untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari para pengguna,
professional TI dan manajemen senior. Solusi ini disediakan melalui
teknologi portal enterprise dan menyediakan kepada para penggunanya suatu
infrastruktur andal, peralatan yang komprehensif, kemampuan untuk melakukan
perencanaan dan simulasi, serta fungsionalitas data-warehousing.
Aplikasi Business Intelligent diperlukan
perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan
akses ke data guna membantu penggunanya mengambil keputusan bisnis secara
akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP
(Enterprise Resources Planning), yaitu merupakan tools IT dan manajemen
dalam membantu pencanaan dan kebijakan perusahaan didalam mengambil
keputusan, serta merupakan software yang diimplementasikan untuk
mendukung organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional secara lebih
efisien dan efektif. SAP terdiri dari serangkaian modul aplikasi yang
mampu mendukung semua transaksi perusahaan. Semua modul dalam aplikasi
SAP dapat diintegrasikan secara terpadu antara satu dengan lainnya serta
memungkinkan ketersediaan data yang akurat dan aktual. ERP
merupakan suatu perangkat lunak yang didesain untuk memadukan proses
bisnis yang ada, pengunaan database perusahaan untuk menghasilkan
informasi yang valid. ERP dan Business Intelligence mempunyai
keterkaitan, ERP merupakan sistem yang menintegrasikan seluruh sistem
yang ada dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan informasi yang benar
dan digunakan untuk pengambilan keputusan.
Proses implementasi Business Intelligent di Blue
Bird Group dapat berjalan dengan baik karena garis besar cakupan proyek
dan indikator kinerja kunci perusahaan sangat jelas. Di samping itu,
proses implementasi secara hirarki dan dengan dukungan tenaga-tenaga
konsultan yang professional dan berkualitas juga menjadi faktor penting
dalam keberhasilan proses implementasi. Konsultan yang andal memahami bahwa
pendekatan dari bottom up untuk mengimplementasikan business intelligent
akan membutuhkan waktu yang panjang. Sedangkan metode top down merupakan
metode yang tepat untuk mengimplementasikan Business Intelligent.
Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Netweaver BI untuk modul-modul Financial
Accounting (FI), Controlling (CO), CO Profitability Analysis (CO PA) Plant
Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yang dinamakan
“Taximeter System” dari legacy VB sistem perusahaan. Proses implementasi
dilakukan oleh Hermis consulting. Pada fase pertama, SAP NetWeaver BI “GO
Live”.
Mengingat pertumbuhan bisnis yang kian
kompleks, Blue Bird Group mengimplementasikan SAP Business Suite, yang membantu
perusahaan mengonsolidasikan operasional yang terdiri dari 28 cabang
perusahaan, lebih dari 70 pool. Setelah itu, Blue Bird Group membutuhkan
suatu sistem yang mampu mengelola laporan-laporan yang dihasilkan SAP
Business Suite guna menjadi informasi akurat yang dapat diakses secara
cepat dan tepat untuk proses pembuatan keputusan. Blue Bird selanjutnya menginstal
SAP NetWeaver BI sebagai suatu solusi yang membantu perusahaan untuk
mendapatkan manfaat yang maksimal dari sistem SAP-nya. Melalui
implementasi solusi tersebut, Blue Bird berkeinginan memiliki suatu solusi BI
yang memberikan fungsionalitas menyeluruh dan terbaik, serta di saat yang
bersamaan juga menyediakan fitur-fitur bagi kebutuhan spesifik
industri. Disamping itu, solusi harus mampu mengintegrasikan data dari
berbagai perusahaan dan mentransformasikan ke dalam bentuk yang dapat
dipraktekan, informasi bisnis yang tepat waktu untuk mendorong proses
pembuatan keputusan, serta menghasilkan tindakan-tindakan yang strategis
dan bisnis yang solid. Kelompok usaha Blue Bird telah mengumumkan
rampungnya pengimplementasian solusi peranti lunak SAP dalam sistem
Teknologi Informasi mereka. Sebagai perusahaan transportasi yang
armadanya mencapai lebih dari 15.000 kendaraan, Blue Bird memerlukan
solusi TI yang handal untuk memantau banyak hal dalam operasionalnya
sehari-harinya, Order pelanggan, kendaraan yang beroperasi dan yang dalam
perawatan, sampai konsumsi bahan bakar, perlu terdata dengan baik. Dengan
tujuan integrasi dan akurasi data, solusi MySAP Business Suite dimanfaatkan
Blue Bird untuk menangani semua itu. MySAP Business Suite merupakan
solusi peranti lunak dengan fungsi luas. Dengannya, Blue Bird dapat
memonitor banyak informasi penting secara mudah dan tepat waktu. Data
tersebut akan tersedia sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh
jajaran management untuk membuat keputusan secara cepat. Ini tentu
meningkatkan efisiensi perusahaan. Implementasi mySAP Business Suite
tersebut meliputi fungsi keuangan, controlling, sales & distribution,
material management dan fleet management.
Di samping itu, SAP secara khusus mengembangkan
dua fungsi lain untuk Blue Bird, yakni Driver Management dan Operation
& Reservation Management agar bisa disatukan dengan sistem mereka yang
berbasiskan Visual Basic. Implementasi SAP dapat membawa perubahan besar
bagi perusahaan ini. Dapat dibayangkan hanya dengan mengklik sebuah
tombol, maka dapat melihat visibilitas di seluruh operasional perusahaan.
Blue Bird Group merintis penggunaan MDT (Mobile Data Transfer) dan GPS
sebagai instrument pelengkap di taksinya. MDT mirip seperti pager, dimana
setiap informasi yang terkait dengan pengemudi akan tampil dilayarnya.
MDT juga merupakan alat penangkap order dalam radius 3-4 km untuk setiap
order yang dilelang via data komputer, sehingga tidak ada istilah lagi
pengemudi berebut order atau spekulasi posisi taksi yang terlalu jauh
dari tempat jemput konsumen. Pada saat ini 50% lebih mobil-mobil Blue
Bird sudah dilengkapi dengan teknologi global positioning system (GPS)
yang dapat memantau keberadaan mobil di jalan raya. Dengan alat ini mobil
dapat dilacak di manapun keberadaannya. Selain memudahkan para pengemudi,
penumpang juga merasa lebih terlindungi jika menggunakan Blue Bird.
Sampai saat ini masih sedikit perusahaan taksi lainnya yang menggunakan
GPS dikarenakan biayanya sangat tinggi dan harga GPS per unit mobil
adalah Rp 15 juta. Pihak manajemen merencanakan semua taksi Blue Bird akan
dilengkapi dengan sistem GPS. Salah satu strategi yang digunakan Blue
Bird didalam memelihara loyalitas pelanggannya ialah dengan menyediakan
credit voucher yang tidak hanya untuk korporat saja, namun juga untuk
perorangan. Pihaknya juga hendak menyediakan tabel diskon tertentu. Pelanggan
yang loyal pada Blue Bird dengan program ini akan dapat menggunakan taksi
dengan harga diskon, besarannya bervariasi antara 5%-15%.
Pada saat ini Blue Bird memiliki
pelanggan korporat lebih dari 650 perusahaan. Selama ini banyak
masyarakat yang mengenal Blue Bird memang bukan karena tarifnya yang
murah, melainkan karena nyaman, aman, berkualitas dan lain sebagainya.
Sebagai langkah akhir, yang dapat dilakukan Blue Bird untuk
mempertahankan adalah dengan meningkatkan kualitas layanan yang aman dan
nyaman. Untuk menjamin hal tersebut, pihak Blue Bird sering menggunakan
mistery shopper atau penumpang yang diminta untuk menguji sopir. Seiring
dengan itu, pelatihan bagi para pengemudi mengenai pentingnya layanan pun
terus digencarkan guna memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Basis
usaha Blue Bird terletak pada jasa transportasi, khususnya adalah taksi
dan alat angkutan / kendaraan. Secara langsung yang menjadi penggerak
utama usaha ini adalah para pengemudi-nya. Selain berfungsi utama sebagai
driver, pengemudi juga menjalankan fungsi sebagai customer service dan
sales force, karena mau tidak mau, para pengemudi inilah yang akan
berhadapan langsung dengan penumpang / customer. Para pengemudi di Blue
Bird dilatih secara khusus dalam berbagai tahapan training. Dari para pengemudi
inilah image Blue Bird dibangun. Sehingga tidak heran bila masyarakat
mengenal Blue Bird karena para pengemudinya yang baik dan jujur.
IMPLEMENTASI
DSS DI DUNIA KERJA
Konsep
implementasi DSS di dunia kerja yang kali ini diambil oleh penulis adalah
penerapan Business Intelligence dalam pengumpulan data serta presentasi data
dalam suatu bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh
adalah maskapai penerbangan atau airline industry.
Teknologi
aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses
pada suatu URL tertentu dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas
minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada.
Metodologi,
proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen
kunci yang memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada
pengguna sistem.
Secara
garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam
diagram dibawah ini, dimana;
System
akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari
setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk
kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan
oleh pihak manajemen.
Hasil
analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh
manajemen.
Terlihat
dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia (Human
Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional,
Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya
berada dibawah manajemen perusahaan.

Alur
DSS untuk Sistem Informasi Akuntansi
Struktur
Alur Data Dalam Aplikasi Business Intelligence
Pelaporan
yang ingin dilihat oleh tingkat manager dalam manajemen perusahaan tersebut
akan tampil dalam aplikasi Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi
sesuai keinginan user/ pengguna aplikasi. Contoh dashboard tersebut adalah
seperti dibawah ini.
Sebelumnya,
perlu diingat bahwa aplikasi dashboard juga memiliki beragam kategori per
divisi, dimana setiap divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya
menggunakan jenis data yang berbeda, serta mengakses data dalam cara yang
berbeda pula. Laporan dan hasil analisis yang diperlukan juga otomatis berbeda,
begitu pula bentuk pelaporan yang diperlukan tiap-tiap divisi tersebut,
sebagaimana digambarkan dalam diagram dibawah.
Pembagian
Kategori Dashboard Berdasarkan Penitikberatan Pengambilan Informasi Perusahaan
Manfaat
Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk Business
Intelligence Dashboard;
Mempermudah
dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan
untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
Memberikan
tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan
kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
Memberikan
informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan
bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka penjualan
tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka kedatangan dan
keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia (hasil kegiatan
operasional perusahaan).
Contoh
implementasi aplikasi Business Intelligence – Dashboard sebagai ajuan system
pendukung keputusan/decision support system yang hendak diimplementasikan dalam
perusahaan:
Prototipe
Tampilan Dashboard untuk Pengaplikasian Business Intelligence bagi Sistem
Pendukung Keputusan, Dibuat Menggunakan Tool Xcelcius Disambungkan ke Warehouse
SAP-Business Intelligence
Elemen-elemen
yang ditampilkan:
Grafik
keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan tim Sales setiap harinya
dimana manajemen dapat meilhat pergerakan terakhir yang terjadi satu jam
sebelum pengaksesan dashboard.
Grafik
keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan pada satu hari sebelum
pengaksesan dashboard (H-1)
Grafik
keseluruhan angka penjualan secara mingguan (pergerakan mingguan).
Grafik
keseluruhan angka penjualan secara bulanan (pergerakan bulanan).
Grafik
keseluruhan angka penjualan secara tahunan (pergerakan tahunan).
Grafik
penjualan per staff sales untuk mengukur kinerja masing-masing personel.
Grafik
pembelian dari setiap klien yang kategorinya adalah:
Pembelian
per klien Travel Agent
Pembelian
per perusahaan
Pembelian
per wilayah kota penjualan di Indonesia; semua kota yang memiliki bandara
(missal Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya).
Decision Support System (DSS) dalam bahasa Indonesia biasa disebut sebagai sistem pendukung
keputusan merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer yang digunakan
untuk mendukung bisnis atau kegiatan pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
DSS termasuk kedalam sistem yang
berbasis pengetahuan. Rancangan DSS yang baik adalah
sebuah sistem berbasis software interaktif yang ditujukan
untuk mampu membantu pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna
dari kombinasi data-data yang masih mentah, dokumen dan pengetahuan pribadi
atau model bisnis untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah serta membuat
keputusan.
Tujuan
dari DSS itu sendiri adalah melayani manajemen,
operasi, tingkat perencanaan organisasi, meningkatkan efektifitas dalam
pengambilan keputusan dan membantu orang membuat keputusan tentang masalah yang
mungkin berubah dengan cepat dan tidak mudah diselesaikan.
Sistem Pendukung Keputusan Menurut
Ahli
Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai
sistem yang dapat mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan,
orientasi perencanaan masa depan berorientasi keputusan, dan digunakan pada
waktu yang tidak biasa.
Fungsi
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
Secara
global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan
alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik,
sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi.
Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dapat menghemat waktu, tenaga
dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang
Keputusan adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan
efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan. Walaupun demikian
penekanan dari suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan
efektivitas dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.
Manfaat Sistem Pendukung Keputusan
SPK
dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil
dari SPK adalah :
- SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.
- SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah, terutama dalam berbagai isu yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
- SPK dapat menghasilkan solusi yang lebih cepat dan hasil yang lebih dapat diandalkan.
- Walaupun suatu SPK mungkin tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, tapi dia bisa menjadi stimulan bagi para pengambil keputusan dalam memahami masalah, karena mampu menghadirkan berbagai solusi alternatif.
Contoh kasus dalam tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Dalam sepanjang hidupnya manusia selalu dihadapkan pada
pilihan-pilihan atau alternatif dan pengambilan
keputusan. Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang menyatakan dalam
kehidupan sehari-hari manusia melakukan atau
membuat pilihan-pilihan di antara sejumlah
alternatif. Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan
dengan alternatif dalam penyelesaian masalah yakni upaya untuk
menutup terjadinya kesenjangan antara keadaan saat
ini dan keadaan yang diinginkan. Begitu pula dengan
perusahaan. Perusahaan juga butuh mengambil keputusan-keputusan yang nantinya
akan mempengaruhi perusahaan itu ke depannya. Dan tentunya dalam pengambilan
keputusan, keputusan-keputusan tersebut harus dipikirkan secara matang terlebih
dahulu agar tidak merugikan perusahaan tersebut dan pihak-pihak yang terkait.
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan
diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan
maupun pemecahan masalah. Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) :
adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
- Keputusan terprogram/keputusan terstruktur yaitu keputusan yang berulang- ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh : Manajer produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan, yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.
- Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan – perhitungan serta analisis yg terperinci. Contoh : Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus menghitungan dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.
- Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Contoh : Pak Andre adalah seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa mengambil keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil.
Daftar
Pustaka
Vionnamartha,
2017, “Istem Informnasi Perusahaan Taksi Blue Bird”, https://vionamartha.wordpress.com/2017/10/05/sistem-informasi-manajemen-perusahaan-taksi-blue-bird/,
diakses pada 05 Desember 2018, jam 21.21.
Anonym,
“Decision Support system Pendukung Keputusan”, https://ag92110007.wordpress.com/decision-support-system-sistem-pendukung-keputusan/,
diakses pada 05 Desember 2018, jam 21.15.
Anonym,
“apa yang dimaksud dengan sistem pendukung keputusan atau decision sipport
system”, https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-sistem-pendukung-keputusan-atau-decision-support-system/15153,diakses
pada 05 Desember 2018, jam 20.58.
Anonym,
“ sistem pendukung keputusan beserta komponen manfaat dan tujuannya
lengkap”, https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-pendukung-keputusan-beserta-komponen-manfaat-dan-tujuannya-lengkap/,
diakses pada 05 Desember 2018, jam 21.07.
Anonym,
“pengerian dan fungsi sistem pendukung”, http://simple25life.blogspot.com/2015/05/pengertian-dan-fungsi-sistem-pendukung.html,
diakses pada 05 desember 2018, jam 21.05.
Komentar
Posting Komentar