sistem dan komponen sistem informasi di perusahaan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem dan Komponen Sistem Informasi
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun
oleh :
Cicha Dwi Anjasmara 43116010235
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS – MANAJEMEN S1
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKRTA
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKRTA
2018
Menurut O’Brien (2009) terdapat beberapa jenis sistem informasi, yaitu:
Sistem pakar, yaitu sistem berbasis pengetahuan yang
menyediakan saran dan bertindak seperti konsultan. Contoh: aplikasi penasihat
kredit.
·
Sistem
Manajemen Pengetahuan
Sistem berbasis
pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis
di lingkungan perusahaan.
Contoh: akses pada
strategi proposal penjualan.
·
Sistem
Informasi Strategis
Sistem yang mendukung
operasional perusahaan dan proses manajemen yang memberikan produk, layanan,
dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif.
Contoh: perdagangan
saham online.
·
Sistem
Bisnis Fungsional
Sistem yang mendukung
berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis
perusahaan.
Contoh: sistem
informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, dan pemasaran.
Komponen-komponen
penting yang menyusun sistem informasi perusahaan
·
Database
yang terintegrasi
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat dilihat pada modul inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.
Database yang terintegrasi ini adalah database yang sama yang digunakan oleh semua lini perusahaan.
Bagian sales order, pengiriman, purchase order, inventory, finance dan akuntansi menggunakan aplikasi dan database yang sama. Data yang sudah disahkan pada modul sales_order dapat dilihat pada modul inventory, data pembayaran pelanggan yang diinput pada bagian finance dapat dilihat oleh sales yang bersangkutan. Dengan database yang terintegrasi dan realtime, maka top manajemen dapat melihat data secara cepat untuk mengambil keputusan.
·
Akses
yang aman ke database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak yang tidak berwenang mengubah isi database.
Pastikan akses ke database sesuai dengan wewenang tiap pengguna, jangan sampai ada pihak yang tidak berwenang mengubah isi database.
·
Bisnis
proses yang terdokumentasi.
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami. Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman, keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain
Proses bisnis perusahaan harus terdokumentasi dengan baik.
Pastikan proses bisnis di dalam dan antar bagian dicetak dengan rapi dan mudah dipahami. Proses bisnis harus digambarkan secara jelas mulai dari sales_order, inventory, pengiriman, keuangan, akuntansi dan bagian-bagian lain
·
Pengendalian
terhadap aplikasi.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan.
Ada staf yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi.
Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.
Aplikasi harus mendukung proses pengendalian internal perusahaan.
Ada staf yang menginput transaksi dan ada juga staf yang mengesahkan transaksi.
Hindari proses transaksi yang hanya melibatkan satu staf.
·
Pengendalian
internal perusahaan.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan.
Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya.
Selain pengendalian internal aplikasi, pengendalian internal perusahaan perlu juga dilakukan supaya tidak ada kerjasama yang memberi peluang penggelapan asset perusahaan.
Pengendalian internal misalnya perputaran tugas, mewajibkan cuti dan lain sebagainya.
Elemen
- elemen Penunjang SIM
Ada beberapa komponen-komponen dalam pendukung SIM, yaitu :
1) Sistem Database
Database memuat seluruh data perusahaan yang peranannya sangat penting, bagi kelancaran organisasi, sehingga dibutuhkan suatu manajemen pengolahan yang baik.
2) Decission Support System
Didefinisikan sebagi penerapan system informasi yang membantu aktivitas pengambilan keputusan. DSS di gunakan dalam perencanaan untuk menganalisis alternative serta pemecahan melalui salah satu sistem yang ada.
3) Information Resource Management ( IRM )
Merupakan cara pendekatan terhadap manajemen yang didasarkan atas konsep pemikiran bahwa informasi merupakan sebuah konsep organisatoris. Ruang lingkup IRM mencakup komunikasi data dan pemprosesan kata.
4) User Machine System
Diartikan bahwa perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam pengambilan keputusan.
5) Synergystic Organization
Merupakan sifat pengaturan kerjasama sehingga hasil produksi total dari seluruh anggota organisasi ( totalitas ) lebih besar daripada jumlah hasil anggota organisasi itu.
• Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fungsional
Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
a. Sistem Administrasi dan Operasional
b. Sistem Pelaporan Manajemen
c. Sistem Database
d. Sistem Pencarian
e. Manajemen Data
• Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fisik
Komponen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi manajemen. Komponen-komponen tersebut meliputi:
a. Perangkat keras:
• Komputer (CPU, Memory)
• Pesawat Telepon
• Peralatan penyimpan data (Decoder)
b. Perangkat lunak
• Perangkat lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data
• Program aplikasi
c. DataBase
• File-file tempat penyimpanan data dan informasi
• Media penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan.
d. Prosedur pengoperasian
• Instruksi untuk pemakai
• Instruksi penyiapan data sebagai input
• Instruksi operasional
e. Personalia pengoperasian
• Operator
• Programmer
• Analisa sistem
• Personalia penyiapan data
• Koordinator operasional SIM dan pengembangannya.
Definisi SIM
Sistem berasal dari kata yunani (sustema) dan bahasa latin (systema) yang mempunyai arti suatu susunan
yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempemudah kegiatan-kegiatan utama organisasi atau institusi.
Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna.
Data adalah fakta-fakta, statistik-statistik, atau angka-angka yang dapat menimbulkan informasi.
Manajemen :
• Sebagai Subyek : Manajemen adalah orang atau orang-orang yang melaksanakan kegiatan tersebut.
• Sebagai Proses : Manajemen adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama.
Sitem Informasi Manajemen (SIM) adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambil keputusan.
Ada beberapa komponen-komponen dalam pendukung SIM, yaitu :
1) Sistem Database
Database memuat seluruh data perusahaan yang peranannya sangat penting, bagi kelancaran organisasi, sehingga dibutuhkan suatu manajemen pengolahan yang baik.
2) Decission Support System
Didefinisikan sebagi penerapan system informasi yang membantu aktivitas pengambilan keputusan. DSS di gunakan dalam perencanaan untuk menganalisis alternative serta pemecahan melalui salah satu sistem yang ada.
3) Information Resource Management ( IRM )
Merupakan cara pendekatan terhadap manajemen yang didasarkan atas konsep pemikiran bahwa informasi merupakan sebuah konsep organisatoris. Ruang lingkup IRM mencakup komunikasi data dan pemprosesan kata.
4) User Machine System
Diartikan bahwa perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam pengambilan keputusan.
5) Synergystic Organization
Merupakan sifat pengaturan kerjasama sehingga hasil produksi total dari seluruh anggota organisasi ( totalitas ) lebih besar daripada jumlah hasil anggota organisasi itu.
• Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fungsional
Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen, meliputi:
a. Sistem Administrasi dan Operasional
b. Sistem Pelaporan Manajemen
c. Sistem Database
d. Sistem Pencarian
e. Manajemen Data
• Komponen Sistem Informasi Manajemen Secara Fisik
Komponen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi manajemen. Komponen-komponen tersebut meliputi:
a. Perangkat keras:
• Komputer (CPU, Memory)
• Pesawat Telepon
• Peralatan penyimpan data (Decoder)
b. Perangkat lunak
• Perangkat lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data
• Program aplikasi
c. DataBase
• File-file tempat penyimpanan data dan informasi
• Media penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan.
d. Prosedur pengoperasian
• Instruksi untuk pemakai
• Instruksi penyiapan data sebagai input
• Instruksi operasional
e. Personalia pengoperasian
• Operator
• Programmer
• Analisa sistem
• Personalia penyiapan data
• Koordinator operasional SIM dan pengembangannya.
Definisi SIM
Sistem berasal dari kata yunani (sustema) dan bahasa latin (systema) yang mempunyai arti suatu susunan
yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang melaksanakan dan mempemudah kegiatan-kegiatan utama organisasi atau institusi.
Informasi adalah data yang telah diproses atau diolah sehingga memiliki arti atau manfaat yang berguna.
Data adalah fakta-fakta, statistik-statistik, atau angka-angka yang dapat menimbulkan informasi.
Manajemen :
• Sebagai Subyek : Manajemen adalah orang atau orang-orang yang melaksanakan kegiatan tersebut.
• Sebagai Proses : Manajemen adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan yang sama.
Sitem Informasi Manajemen (SIM) adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (terintegrasi) dengan maksud memberikan informasi (yang bersifat intern dan ekstern) kepada manajemen, sebagai dasar pengambil keputusan.
Semakin
besarnya persaingan dunia usaha pada era globalisasi saat ini, menuntut
perusahaan memberikan pelayanan optimal, baik dalam bentuk harga, kualitas,
waktu pemesanan, serta informasi. Hal ini, menyebabkan masing-masing perusahaan
berusaha untuk menerapkan sistem informasi yang dianggap sebagai salah satu
suatu penunjang keunggulan kompetitif perusahaan. Kemajuan teknologi yang
demikian pesatnya semakin menambah peranan sistem informasi di segala bidang.
Mulai dari pendidikan hingga bisnis di perusahaan. peranan utama sistem
informasi itu sendiri untuk mendukung operasi bisnis, mendukung keperluan
managerial, dan mendukung keunggulan strategis. Jadi sudah sewajarnya teknologi
informasi digunakan oleh banyak pihak.
Penerapan
sistem informasi akan berjalan apabila adanya keterpaduan dari masing-masing
peranan utama sistem informasi tersebut. Pada bagian dibawah ini, akan dibahas
lebih mendalam mengenai tiga peranan sistem informasi.
Adapun
peranan-peranan tersebut adalah :
1)
Mendukung proses dan operasi bisnis
2)
Mendukung pengambilan keputusan dalam bisnis
3)
Mendukung Berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif .
1. Sistem
Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem
Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan
dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk
memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung
komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
Ø Transaction
Processing Systems
Transaction
processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk
sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic
data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi
bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS
menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan,
kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS
juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses
lebih lanjut oleh SIM.
Ø Process
Control Systems
Sistem
informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses
operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process
control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik
yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
Ø Office
Automation Systems
Office
automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim
data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office
automation (OA) adalah word processing, surat elektronik (electronic
mail), teleconferencing, dan lain-lain.
2.
Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.
Sistem
informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem
informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan
relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep
SIM adalah menidakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer
yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang
efektif dan efisien oleh karena:
·
Menekankan pada orientasi manajemen (management
orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung
pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
·
Menekankan bahwa kerangka sistem (system
framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi.
Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi
dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara
garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
Ø Information
Reporting Systems
Information
reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerial end
users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari.
Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses
sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk memberi
gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2)
secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh,
manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya
untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
Ø Decision
Support Systems
Decision
support systems (DSS) merupakan kemajuan dari information
reporting systems dan transaction processing systems. DSS adalah
interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan
dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi
manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik
memudahkan manajerial end user menerima respon secara interaktif
untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
Ø Executive
Information Systems
Executive
information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan
informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif
berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi
selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis
perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan
dimengerti (O’brien, 2000).
3.
Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem
informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis
dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu
lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan
persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri
yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti,
(4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari
pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membangun upaya peamsaran yang mengarah kepada competitive advantage
strategies. Hubungan kelima faktor tersebut dapat digambarkan seperti pada
gambar 2 berikut.
Peran
Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem
informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk (1) meningkatkan
efisiensi operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3)
membangun sumber-sumber informasi strategis.
1. Meningkatkan
efisiensi operasional
Investasi
di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi
lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).
Dengan
menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat
menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry)
dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang
diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain
itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan
inovasi dalam bisnis
Penggunaan
ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari
inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung
beberapa tahun.
Penekanan
utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching
costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.
Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan
terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan
penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem
reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan
sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun
sumber-sumber informasi strategis
Teknologi
sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi
strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini
berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan
telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem
informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic
information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi
bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam
meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan.
Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer
tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk
menjual produk baru kepada konsumen.
Karakteristik
Sistem Informasi Manajemen :
Definisi
dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang
selain melakukan semua pengolahan transaksi yang diperlukan oleh suatu
organisasi, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi
manajemen dan pengambilan keputusan serta mendukung berbagai straetegi untuk
keunggulan kompetitif.
Sedangkan
karakteristik dari Sistem Informasi Manajemen (SIM) itu sendiri adalah :
v SIM
mendukung pengambilan keputusan terstruktur pada tingkat kendali operasional
dan manajemen. Juga berguna untuk tujuan-tujuan perencanaan bagi manajer
senior.
v Biasanya
berorientasi pada pelaporan dan pengendalian.
v SIM
bergantung pada basis data dan alur data yang telah tersedia di perusahaan.
v SIM
memiliki kapabilitas analitik.
v SIM
secara umum membantu dalam pengambilan keputusan menggunakan data saat ini dan
masa lalu.
v SIM
bisa memiliki orientasi internal atau eksternal.
Karakteristik
Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) :
Definisi
SPK
SPK
membantu para manajer untuk mengambil keputusan yang semi terstruktur, unik,
atau berubah dengan cepat, dan tidak dapat ditentukan dengan mudah di awal.
Karakteristik Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) :
v Harus
mampu memberikan gambaran bisnis yang seimbang (balanced).
v Mampu
memberikan pandangan yang ringkas terhadap kinerja organisasi.
v Harus
multidimensional
v Komprehensif
v Mampu
menyediakan integrasi secara vertikal maupun horizontal
v Teringrasi
dengan proses-proses bisnis
v Mampu
mengukur hasil serta pemicu kinerja.
v Merupakan
sistem yang dinamis
v Mampu
memperkaya learning & growth
v Harus
konsisten dengan teknik-teknik manajemen dan prakarsa-prakarsa penyempurnaannya.
v Harus
lebih bisa dianggap lebih cost effective terhadap isu-isu quantification &
automation.
v Harus
proaktif
v Harus
mudah diimplementasikan.
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Menurut
Tangkilisan, keunggulan kompetitif adalah menunjuk pada kemampuan sebuah
organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi
yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif
muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi
yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain, dinyatakn bahwa keunggulan
kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari
kedua sumber diatas bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki
oleh organisasi dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan
bersaing dengan organisasi lainnya untuk mendapatkan sesuatu.
Keunggulan
kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk
memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang
menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan kompetitif muncul
bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang
dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya (Setiawan, 2006). Kemudian di
dalam Kamus Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat
kompetisi dan bersifat persaingan.
Kekuatan menentukan daya tarik
Persaingan
dalam industri di Indonesia semakin berkembang dengan adanya pesaing lama yang
memperluas pasarnya dan pesaing-pesaing baru muncul untuk merebut pasar dari
pesaing lama, sehingga masing-masing perusahaan berusaha mempertahankan posisi
pasar untuk berhadapan dengan pesaing-pesaing. Berikut ini Michael Porter
mengidentifikasikan lima kekuatan dalam menentukan daya tarik struktural segmen
yaitu:
Ø Pendatang
baru
Pesaing
baru memiliki hambatan-hambatan dalam memasuki pasar karena dalam memasuki
pasar, suatu produk memerlukan diferensiasi dari produk pesaing, juga
dibutuhkan modal yang besar, biaya untuk berpindah supllier, pendistribusian
yang tepat dan memperhatikan aspek kebijakan pemerintah. Dalam industri
hambatan pendatang baru untuk memasuki pasar adalah pesaing lama yang telah
menjadi market leader. Pesaing lama selalu memonitor pesaing baru dengan
memanfaatkan kelemahan dari produk pesaing, sehingga pendatang baru tidak dapat
berkembang dan merebut pasar. Dengan menggunakan strategi fighting brand, yaitu
menggunakan merk baru dari produk sejenis yang harganya jauh lebih rendah,
serta mengandalkan biaya iklan dan promosi yang lebih rendah. Produk ini
biasanya dibuat oleh pesaing dalam jangka waktu yang terbatas dan dalam wilayah
pasar tertentu. PT Wings Group mengeluarkan deterjen Daia dan So klin yang
bersaing melawan Rinso yang dikeluarkan oleh PT Unilever.
Ø Pembeli
Pembeli
akan selalu berusaha untuk mencari produk yang memiliki harga lebih murah namun
tetap memiliki kualitas produk dan pelayanan yang tinggi. Hal ini membuat para
pesaing saling beradu untuk memenuhi keinginan konsumen tersebut. Kekuatan
posisi tawar menawar pembeli akan meningkat apabila:
v Produk
memberikan biaya yang besar bagi konsumen
v Produk
tidak berbeda
v Tingkat
pendapatan konsumen rendah
v Pembeli
memproduksi sendiri
v Pembeli
tidak tahu harga
v Adanya
substitusi produk
Selama
ini produk yang dihasilkan oleh PT Wings Group cenderung lebih rendah dari PT
Unilever. Misalnya jenis shampoo yaitu Emeron yang harganya lebih murah
dibandingkan dengan Sunsilk atau Zinc yang lenih murah dari Clear. Wings Group
meluncurkan produk yang sesuai dengan kualitas dan harga untuk pasar yang ingin
dituju.
Ø Pemasok
Kekuatan
pemasok akan sangat berpengaruh terhadap proses produksi sebuah industri,
terlebih jika jumlah pemasok bahan baku tidak banyak maka pemasok dapat
menetapkan harga yang tidak rendah selain itu lokasi pemasok yang jauh akan
menambah besar biaya untuk pengadaan bahan baku. Selain itu bahan baku atau
produk substitusi sangat sedikit serta meiliki biaya berpindah pemasok yang
tinggi, dan penawaran yang terbatas. Oleh karena itu untuk menghindari
tingginya biaya yang dikeluarkan untuk pembelian dan keterbatasan bahan baku
dari pemasok, produsen sebaiknya memiliki industri yang memproduksi bahan baku
(industri hulu) untuk proses produksi. Wings sebagai salah satu perusahaan yang
memproduksi produk deterjen di Indonesia memiliki pabrik yang memproduksi bahan
baku untuk produk deterjen mereka sehingga mereka tidak memiliki gangguan dalam
hal pasokan bahan baku. Bahkan perusahaan Unilever Indonesia pun memilih Wings
untuk memasok bahan baku produksi deterjen mereka.
Ø Substitusi
Produk
substitusi merupakan ancaman yang besar bagi produk lain karena selain mampu
menjadi produk alternatif dari sebuah produk yang ada, dapat juga merebut pasar
dari sebuah produk yang disubstitusikan. Biasanya produk substitusi memiliki
harga yang murah dan menggunakan teknologi yang baru, sehingga perusahaan harus
cermat mengamati perubahan harga produk substitusi yang menjadi ancaman bagi
produk perusahaan tersebut, jika kemajuan teknologo atau persaingan meningkat
di industri substitusi, maka harga dan laba dalm segmen akan menurun. Dari
hasil pengamatan di pasar menunjukan bahwa produk substitusi dari PT Wings
adalah produk deterjen So klin yang sebenarnya ditujukan untuk mencuci pakaian
secara menual (tanpa menggunakan mesin cuci) tapi tetap digunakan untuk mencuci
dengan menggunakan mesin cuci.
Ø Pesaing
Semakin
banyak pesaing industri maka semakin tinggi tingkat persaingan, karena pesaing
saling bersaing untuk menjadi market leader di pasar dan untuk memiliki market
share yang besar. Persaingan ini sangat jelas terlihat antara Unilever dan
Wings. Wings berusaha “menempel” ketat Unilever dalam meluncurkan
produk-produknya, misalnya So klin vs Rinso, Nuvo vs Lifebuoy, Ciptadent vs
Pepsodent, Zinc vs Clear dan sebagainya. Selain itu tingkat persaingan yang
tinggi juga dipengaruhi oleh pertumbuhan industri yang lambat, tingginya biaya
tetap (fixed cost) perusahaan, dan persaingan secara personal antara pesaing
dengan pesaing lainnya.
Dampak sistem informasi strategis
bagi manajer dan organisasi
Sistem
Informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan
sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan
lainnya.
Hal
ini menciptakan sistem informasi strategis, sistem informasi yang mendukung
atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi,
sistem informasi strategis dapat berupa sistem informasi apapun (TPS,
SIM, DSS, dan lain-lain), yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau
untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya.
Dengan
adanya aplikasi teknologi informasi perusahaan dapat meningkatkan kinerja
operasional dan manajemen. Teknologi seperti otomatisasi kantor, otomatisasi
pabrik, sistem pemprosesan transaksi dan sistem manajemen database berpengaruh
pada kualitas organisasi
Sistem
informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun
besar. Manajer harus mengidentifikasi jenis-jenis sistem yang dapat dijadikan
sebagai keunggulan strategis bagi organisasinya.
Namun
sampai saat ini sistem informasi baru memainkan peran yang teramat sedikit di
bidang produksi, distribusi dan penjualan produk maupun jasa. Peningkatan
produktivitas terhadap proses informasi menjadikannya sedikit berbeda dalam
produktivitas perusahaan.
Dalam
hal ini ada tiga kunci utama yang mendukung teknologi informasi yang dapat
dijadikan aset perusahaan dalam jangka panjang :
a) Sumber
Daya Manusia, yaitu para staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan
teknologi informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf tersebut
benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoperasian teknologi informasi.
b) Teknologi,
Seluruh infrastruktur teknologi informasi, termasuk perangkat lunak dan
perangkat keras dipergunakan secara bersama-sama dalam proses operasional
perusahaan.
c) Relasi, adalah
hubungan teknologi informasi dengan pihak manajemen perusahaan sebagai
pengambil keputusan (decision maker).
Menggunakan Teknologi
Informasi sebagai Keunggulan Stategis
Penggunaan strategis TI
Terdapat
banyak cara perusahaan dapat memandang dan menggunakan tegnologi informasi.
Contohnya, perusahaan dapat memilih untuk menggunakan sistem informasi secara
strategis, atau perusahaan dapat merasa puas dengan menggunakan TI untuk
mendukung operasi rutin yang efisien. Akan tetapi, jika perusahaan menekankan
penggunaan strategi bisnis dari teknologi informasi, manajemen perusahaan tersebut
akan memandang TI sebagai faktor pembeda kompetitif yang utama. Pihak manajemen
kemudian akan membentuk berbagai strategi bisnis yang akan memberi perusahaan
keunggulan besar dalam pasar tempat perusahaan bersaing.
Membangun bisnis yang berfokus pada
pelanggan
Bagi
banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus
pada pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan
agar tetap loyal, mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang, merespons kekhawatiran
pelanggan, dan menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi. Fokus
strategis atas nilai bagi pelanggan ini mengakui bahwa kualitas, bukan harga,
telah menjadi determinan utama dalam presepsi pelanggan atas nilai. Dari sudut
pandang pelanggan, perusahaan-perusahaan yang secara konsisten menwarkan nilai
terbaik mampu menelusuri preferensi setiap pelanggannya, mengikuti tren pasar,
pasokan produk, layanan dan informasi, kapan saja, dimana saja, dan memberi
layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap pelanggan.
Teknologi
internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan kecil,
untuk menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, serta berkualitas
tinggi yang disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan.
Teknologi
internet dapat membuat pelanggan menjadi titik pusat manajemen hubungan
pelanggan (Customer Relation Management-CRM) dan aplikasi e-Business lainnya.
Situs Web sistem CRM dan internet, interanet, dan ekstranet menciptakan
saluran-saluran baru untuk komunikasi yang interaktif dalam suatu perusahaan,
dengan para pelanggan, dengan para pemasok, mitra bisnis, serta pihak lainnya
di lingkungan eksternal. Hal ini memungkinkan interaksi terus-menerus dengan
para pelanggan ke sebagian besar fungsi bisnis dan mendororng kerjasama lintas
fungsi dengan para pelanggan dalam hal pengembangan produk, pemasaran,
pengiriman, layanan, dan dukungan teknis.
Biasanya
para pelanggan menggunakan Internet untuk mengajukan pertanyaan, menyampaikan
keluhan, mengevaluasi produk, meminta dukungan dan membuat serta melaporkan
pembelian mereka. Dengan menggunakan Internet dan intranet perusahaan, para
ahli dalam berbagai fungsi bisnis di semua perusahaan dapat memberi kontribusi
berupa respons yang efektif. Hal ini mendorong penciptaan diskusi kelompok
lintas fungsi dan tim pemecah masalah yang dibentuk demi keterlibatan
pelanggan, layanan dan dukungan untuk pelanggan. Bahkan jalur Internet dan
intranet ke para pemasok dan mitra bisnis dapat digunakan untuk mendaftar
mereka masuk dengan cara tertentu agar dapat memastikan kiriman tepat waktu
atas berbagai komponen dan jasa yang berkualitas untuk memenuhi komitmen
perusahaan pada para pelanggannya.
Peran teknologi informasi
Teknologi
informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaa uang sebagian besar
proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemprosesan informasi, dan konektivitas
komputer secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis, seperti juga
meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang-orang yang bertanggung jawab
atas operasi dan manajemennya. Contohnya, proses manajemen pesanan yang
digambarkan dalam gambar
Menjadi perusahaan yang lincah
Kelincahan
(Agility) dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera
dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen unutk produk dan
jasa berkualitas tinggi, berkinerja baik, dan disesuaikan dengan pelanggan.
Perusahaan yang lincah dapat membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk
yang luas dan bermasa hidup pendek, dan dapat memproduksi pesanan secara
individual dan dengan jumlah yang besar. Perusahaan tersebut mendukung
penyesuaian massal (mass customization) dengan menawarkan produk individual
sambil mempertahankan produksi dalam volume yang tinggi. Perusahaan yang lincah
sangat bergantung pada tegnologi Internet untuk memadukan dan mengelola proses
bisnis, sambil menyediakan daya pemrosesan informasi untuk melayani banyak
pelanggan sebagai individual.
Ada
empat strategi dasar yang harus diimplementasikan untu menjadi perusahaan yang
lincah. Antara lain :
Pelanggan
dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau jasa sebagai solusi terhadap
masalah individual mereka.
Jadi,
harga produk dapat ditentukan berdasarkan biaya produksinya.
Perusahaan
yang lincah bekerja sama dengan pelanggan, pemasok dan perusahaan lain bahkan
dengan pesaing. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan prosuk dengan
cepat dan hemat, dimanapun sumber daya berada dan siapapun yang memlikinya.
Perusahaan
yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian.
Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai
dengan peluang pelanggan yang terus berubah dan berbeda-beda.
Akhirnya
perusahaan yang lincah dapat meningkatkan dampak sumberdaya manusia dan
pengetahuan yang mereka miliki. Dengan memelihara semangat wirausaha,
perusahaan yang lincah dapat memberikan insentif yang tinggi bagi tanggung
jawab, kemampuan beradaptasi, dan inovasi pegawai.
Cara
lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam bisnis. Kerangka kerja ini
menekankan pada peran yang dapat dimainkan oleh pelanggan, mitra bisnis dan teknologi
informasi dalam mengembangkan dan mempertahankan kelincahan strategis perusahaan.
Perhatikan bagaimana teknologi informasi dapat memungkinkan perusahaan untuk
mengembangkan hubungan dengan pelanggan dalam komunitas virtual yang membantu
perusahaan untuk bermitra dengan pemasok, distributor, manufaktur kontrak dan
pihak lainnya melalui portal kerja sama dan sistem rantai pasokan berbasis Web
lainnya yang secara signifikan memperbaiki kelincahan perusahaan dalam melihat
peluang bisnis yang inovatif.
Membuat perusahaan virtual
Dalam
lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini, pembentukan perusahaan virtual
dapat menjadi salah satu penggunaan strategis terpenting dari teknologi
informasi. Perushaan virtual (juga disebut korporasi virtual atau organisasi
virtual) adalah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk
menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva dan ide.
Perusahaan
virtual biasanya membentuk aliansi dan kelompok kerja virtual dengan mitra
bisnis yang saling berhubungan melalui Internet, intranet dan ekstranet.
Perhatika bahwa perusahaan ini telah diorganisir secara internal menjadi
kelompok-kelompok lintas fungsi dan proses yang dihubungkan dengan intranet.
Perusahaan tersebut juga mengembangkan aliansi dan hubungan ekstranet yang
membentuk sistem informasi antar perusahaan dengan pemasok, pelanggan,
subkontraktor dan pesaing. Jadi, perusahaan virtual menciptakan aliansi dan
kelompok kerja virtual yang fleksibel dan dapat beradaptasi untuk
mengeksploitasi peluang bisnis yang berubah dengan cepat.
Membangun perusahaan yang dapat
menghasilkan pengetahuan
Bagi
banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompetitif yang bertahan lama hanya
dapat dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat
menghasilkan pengetahuan organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten
menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkan secara luas keseluruh
perusahaan dan dengan cepat membangun pengetahuan baru kedalam produk dan jasa
mereka.
Perusahaan
yang dapat menghasilkan pengetahuan menggunakan dua jenis pengetahuan. Antara
lain :
Pengetahuan
eksplisit, yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan
dalam komputer.
Perusahaan
pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu”,
yang ada didalam diri para pekerja.
Manajemen
pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai teknik, teknologi, sistem,
dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui dan
untuk membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan
perusahaan. Dengan cara ini, para karyawan perusahaan meningkatkan pengetahuan
ketika mereka melakukan pekerjaan mereka.
Sistem
manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan telah menjadi salah satu penggunaan
strategis utama atas teknologi informasi. Dalam ekonomi dan bisnis yang penuh
ketidakpastian satu-satunya sumber pasti keunggulan kompetitif yang bisa
bertahan lama adalah pengetahuan. Perusahaan dapat mencapai keunggulan
kompetitif yang dapat bertahan lama apabila menjadi perusahaan yang
menghasilkan pengetahuan/organisasi belajar. Ada dua jenis pendekatan
pengetahuan. Perama pengetahuan eksplisit berupa data, dokumen yang bisa
disimpan di dalam komputer. dan ke dua yaitu pengeahuan bagaimana cara
melakukan sesuatu yagn ada di dalam diri pekerja.
Dengan Knowledge
Management System – KMS perusahaan mengelola pembelajaran organisasional,
pengetahuan yang penting dan cara melakukan bisnis di mana pun dan kapanpun
dibutuhkan organisasi. Meliputi proses, prosedur, hak paternm formula
oraktik-oratik terbaik, prediksi dan perbaikan yang disebarkan melalu TI
seperti internet dan intranet untuk respon yang lebih cepat.
Sistem
manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan pengetahuan
organisasi. Mereka didesain untuk menyediakan respons cepat ke para pekerja
ahli, mendorong perubahan perilaku para karyawan serta secara signifikan
meningkatkan kinerja bisnis. Sejalan dengan berlanjutnya proses pembelajaran
organisasi dan makin luasnya dasar pengetahuannya, perusahaan yang dapat
menghasilkan pengetahuan tersebut berusaha untuk mengintegrasikan pengetahuannya
ke dalam berbagai proses bisnis, produk dan jasa. Hal ini membantu produk serta
layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi pesaing berat dalam
pasar.
Keunggulan
Bersaing, Perusahaan dan lingkungannya, tantangan sistem informasi global
Karakteristik
Sitem Informasi untuk keunggulan bersaing dan kenapa Sistem Informasi Penting
dalam perasaingan bisnis yang semakin kompetitif saat ini.
Di
dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaaan
informasi untuk mendapatkan pengungkitan didalam pasar. Para manajer perusahaan
menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi
tujuan-tujuan strategis perusahaan. Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan
dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Berikut
penjelasannya :
1.
Keunggulan Strategis : Perencanaan digunakan untuk pencapaian.
Sebagai
contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya
menjadi basis data dengan alat penghubung standar.
Strategi
ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di pengaruhi beberapa cara secara
fundamental. Pertama, akses yang ada saat ini bisa dilakukan melalui peranti
lunak computer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan
penyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak
pelaporan standar dari vendor luar atau memperkerjakan perusahaan luar
untuk merancang dan mengembangkan suatu system pelapor baru.
2.
Keunggulan Taktis : Metode untuk menyempurnakan strategi dalam cara yang lebih
baik dibandingkan pesaing.
Dalam
contoh, Asumsi bahwa seorang ingin membeli kertas computer senilai $150 dari
perusahaan. Pembelian alat kantor seperti ini bersifat rutin, dan system
informasi mencatat bahwa pelanggan tersebut telah melakukan pembelian dengan
total niali $800 sepanjang bulan ini dan terdapat potongan harga sebesar 5
persen atas harga pembelian di atas $1000 untuk setiap bulan. Pembelian yang
dilakukan pada masa lalu ditambah pembelian saat ini sebesar $950, hanya berada
sedikit dibawah jumlah yang akan memicu diberikan potongan harga.
3.
Keunggulan Operasional : Transaksi dan proses harian yang memberi keuntungan.
Sebagai
contoh, suatu situs Web yang mengingat pelanggan dan presensi mereka dari
transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser
sering memiliki cookies, file file berisi informasi yang terdapat di dalam
computer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi,dan informasi
lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Data yang dimasukan pengguna
lemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak dikomunikasikan secara
lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalah pahaman di dalam
komunikasi.
Peran
sistem informasi manajemen dalam bisnis sangatlah penting yakni membantu segala
kegiatan bisnis, meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam bekerja, juga
membatu dalam pengambilan keputusan manajerial, dan menjaga kekompakan kerja
dalam bisnis entah antara karyawan dengan manajer maupun karyawan dengan
karyawan, sehingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar
yang setiap saat berubah.
DAFTAR PUSTAKA
Haryo, 2014. “paper sistem informasi
manajemen”, http://haryo50e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/12/12/paper-sistem-informasi-manajemen/, diakses pada 22
September 2018, jam 06.49.
https://www.proweb.co.id/articles/erp/komponen_sistem_informasi.html, diakses pada diakses
pada 15 September 2018, jam 05.42.
Bambang setiyadi, 2012. “ sistem
ingformasi manajemen”, http://setiyadibambang.blogspot.com/2012/11/sistem-manajemen-informasi-bambang.html, diakses pada 15
September 2018, jam 06.13.
Benri, 2010. “ pengguna sistem informasi
di suatu perusahaan untuk menunjang strategisnya”, http://benri.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/23/penggunaan-sistem-informasi-di-suatu-perusahaan-untuk-menunjang-strategisnya/, diakses pada 15
September 2018, jam06.43.
Yuliee, 2009. “karakteristik sistem
informasi”, https://yulieee.wordpress.com/2009/11/01/karakteristik-sistem-informasi/, diakses pada 15
September 2018, jam 06.57.
Pradita adif, 2015. “peran teknologi
informasi dalam mencapai tujuan kompetitif”, https://adifpradita.wordpress.com/2015/03/18/peranan-teknologi-informasi-dalam-mencapai-keunggulan-kompetitif/, diakses pada 15 September
2018, jam 07.09.
Hysif, 2017. “keunggulan bersaing”, “http://hysyif.blogspot.com/2017/10/sim-syifa-hapzi-ali-keunggulan-bersaing.html, diakses pada 15 September
2018, jam 07.19.
Komentar
Posting Komentar