Jenis Sistem Informasi dan Sistem Informasi implementasi perusahaan


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Jenis Sistem Informasi  dan Sistem Informasi implementasi perusahaan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA





Disusun oleh :
Cicha Dwi Anjasmara                                    43116010235




FAKULTAS EKONOMI & BISNIS – MANAJEMEN S1
UNIVERSITAS 
MERCU BUANA JAKRTA
2018

7 JENIS – JENIS SISTEM INFORMASI
Sistem informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis dari sistem informasi tersebut biasanya terdiri dari spesifikasi dan juga fungsi tertentu yang ada di dalam suatu perusahaan atau suatu organisasi. Paling tidak ada 7 jenis sistem informasi yang saat ini banyak diimplementasikan dalam perusahaan dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem yang dibangun untuk meneruskan pada sistem tertentu, sehingga membuat data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenis sistem informasi yang banyak diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi:
1.      Sistem Informasi Manajemen
Jenis sistem informasi pertama adalah sistem informasi manajeman. Sesuai dengan namanya, sistem informasi manajemen merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan manajerial. Kalangan manjerial merupakan setiap individu yang memiliki posisi di dalam sebuah organisasi dan lingkup pekerjaan yang bertugas untuk melakukan manajemen pada suatu divisi atau bagian di dalam organisasi dan juga perusahaan.
Level manajerial biasanya ditandari dengan jabatan manajer, pimpinan, ataupun ketua pelaksana. Dengan fungsinya sebagai individu yang dapat mengatur dan memanage bawahan dan anak buah, maka sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam hal:
·         Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
·         Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
·         Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
·         Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan dan juga anak buah
·         Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari anak buah
·         Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
·         Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi dan juga perusahaan.
·         Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam mengatasi suatu permasalahan
·         Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu organisasi
·         Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
·         Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di sebuah perusahaan atau organisasi
Dengan adanya sistem informasi manajemen, maka hal ini akan sangat memudahkan para pegawai yang berada pada level manajerial untuk lebih bisa bekerja secara efisien dan tepat waktu, serta mempermudah pengambilan keputusan, serta pengawasan terhadap bawahannya.
2.      Sistem Informasi Eksekutif
Jenis sistem informasi yang kedua adalah sistem informasi eksekutif. Sistem informasi eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan dan juga diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu organisasi atau perusahaan kepada mereka yang berada pada level eksekutif.
Siapa saja yang termasuk di dalam level eksekutif? Adapun, mereka yang termasuk ke dalam level eksekutif dari sebuah perusahaan atau organisasi adalah mereka yang:
·         Memiliki hak penuh atas organisasi ataupun perusahaan, bisa jadi pemegang tunggal perusahaan dan juga pemegang saham organiasasi atau perusahaan
·         CEO atau pemimpin tertinggi dari sebuah perusahaan
·         Dewan Komisaris perusahaan
·         DIrektur Utama dari sebuah perusahaan atau kantor cabang
·         Dewan Direksi
·         Dan elemen eksekutif lainnya yang memilki kewenangan khusus terhadap suatu perusahaan ataupun organisasi.
Biasanya, sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu organisasi atau perusahaan banyak berisi mengenai:
·         Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu
·         Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah level eksekutif
·         Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan ataupun organisasi
·         Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan atau organisasi tersebut
·         Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham
Mengapa sistem informasi eksekutif sangat penting?
Sistem informasi eksekutif sanga penting untuk diimplementasikan, karena dapat membantu memudahkan para level eksekutif untuk dapat memantau langsung perusahaan atau organisasi yang mereka bawahi. Selain itu, dengan adanya sistem informasi eksekutif yang baik, maka seluruh level ekskutif dapat membantu mensejahterakan dan juga mengembangkan perusahaan atau organisasi yang mereka miliki menjadi lebih baik lagi.
3.      Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi atau SIA merupakan salah satu pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan juga penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Seperti kita ketahui, akuntansi merupakan proses yang dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan keuangan dan finansial, serta bagaimana suatu sistem keuangan di dalam sebuah perusahaan atau organisasi dapat berjalan.
Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik dan juga benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di sebuah perusahaan atau organisasi dalam melakukan:
·         Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
·         Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk keuangan yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
·         Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan
·         Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
·         Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus dihtung dengan melakukan proses akuntansi
·         Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi
·         Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan perusahaan, terutama pada level akuntansi keuangan perusahaan
·         Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan akuntansi rutin dari sebuah perusahaan
Sistem informasi akuntasi sangat membantu para akuntan, terutama pada periode tutup buku di akhir tahun, karena dengan adanya sistem informasi akuntasi, semua transaksi selama setahun akan tersimpan ke dalam sistem, yang akan memudahkan akuntan dapat melakukan proses akuntansi menjadi lebih cepat, efisien dan juga lebih optimal.
4.      Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan terkadang merupakan salah satu implementasi dari sistem informasi yang berada di bawah naungan manajamen, namun terkadang sistem informasi keuangan juga bisa merupakan sistem informasi yang berdiri sendiri. Ada beberapa perusahaan yang melibatkan pihak manajemen dalam membantu proses pengaturan keuangan perusahaan, dan ada yang tidak. Sehingga hal ini tergantung dari budaya organisasi dari perusahaan tersebut.
Namun demikian, sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu implementasi dari sebuah sistem informasi yang berisi segala data transaksi keuangan dari sebuah perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi akuntansi.
Mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan?
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
·         Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu, misalnya pada periode satu tahun
·         Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
·         Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada pada bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang sudah prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
·         Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam menganalisa keuangan suatu perusahaan
·         Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan kembali informasi mengenai transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
·         Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
·         Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering melakukan peminjaman
·         Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian bonus dan tunjangan karyawan
·         Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya manusia, terutama dalam hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga tunjangan karyawan
Dengan adanya sistem informasi keuangan ini, maka stiap detail transaksi keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi tidaka akan terlewat, sehingga sangat memudahkan setiap bagian perusahaan yang sistem informasinya terintegrasi dengan sistem informasi keuangan untuk melakukan analisis.
5.      Sistem Informasi Manufaktur
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi, terutama produksi barang, maka sistem informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem informasi yang wajib dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan juga diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di bidang produksi.
Apa saja fungsi dari implementasi sistem informasi manufaktur?
·         Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi, seperti:
·         Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
·         Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari quality control
·         Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran
·         Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
·         Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi
·         Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya manusia di dalam proses produksi
·         Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang berlangsung
·         Membantu bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya
·         Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah produk hasil produksi perusahaan tersebut
·         Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and Development) dalam membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus diproduksi
SIstem informasi manufaktur ini dapat terintegrasi dengan sistem informasi keuangan dan juga sistem informasi sumberdaya manusia atau SDM, karena di dalam implementasinya, banyak fungsi dari sistem informasi manufaktur ini sangat sangat penting bagi SDM dan juga keuangan.

6.      Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Jenis sistem informasi yang berikutnya adalah sistem informasi sumber daya manusia alias SDM. Sesuai dengan namanya, biasanya sistem informasi ini berhubungan dengan bagian personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi SDM ini memiliki banyak sekali data dan juga informasi, mengenai:
·         Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
·         Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang dimilki oleh karyawan
·         Jabatan dan masa kerja dari karyawan
Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja memilki banyak sekali manfaat, terutama bagi bagian personalia dan juga HR. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia:
·         Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis mengenai gaji pokok dari seorang karyawan
·         Memberikan informasi mengenai kinerja yang dimiliki oleh setiap karyawan
·         Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus, potongan gaji, serta pemutasian dan kenaikan jabatan dari karyawan
·         Melakukan update data dari seluruh karyawan yang dimilkik oleh perusahaan tersebut
·         Sebagai acuan data dalam melakukan proses rekrutmen karyawan baru.
7.      Sistem Informasi Pemasaran
Jenis sistem informasi berikutnya yang banyak diimplementasikan adalah jenis sistem informasi pemasaran. Jenis sistem informasi ini sangat penting terutama bagi bagian pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat dan juga memberkan informasi penting mengenai penjualan yang telah dilakkan oleh sebuah perusahaan. Yang meliputi:
·         Jumlah produk yang sudah terjual
·         Produk yang laris dan banyak dipesan
·         Produk yang jarang diminati oleh pasar
·         Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk
·         Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan
Sistem informasi pemasaran ini pada dasarnya dapat membantu usernya untuk:
·         Melakukan analisa terhadap pasar (analisis pasar)
·         Membantu bagian riset dan pengembangan untuk menganalisa produk-produk dari perusahaan tersebut
Itulah beberapa contoh dari jenis sistem informasi yang banyak digunakan saat ini. Di dalam perusahaan, keseluruhan dari jenis sistem informasi tersebut dapat terintegrasi satu sama lain, menjadi satu sistem informasi yang utuh, yaitu sistem informasi perusahaan, dimana setiap alur informasi yang ada akan saling terhubung satu sama lain, sehingga setiap user yang berwenang dapat mempelajari dan melihat informasi yang sudah tersimpan di dalam database atau basis data perusahaan.
Sistem informasi sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam berbagai hal misalnya untuk pengumpulan data, penyimpanan sampai pengolahan data. Sebagai bagian integral dari sistem pengambilan keputusan, mengidentifikasi masalah, peramalan bisnis dan masih banyak lagi. Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Sistem informasi merupakan suatu sistim yang kompleks dan memerlukan perencanaan dan pengembangan yang cermat agar sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Abdulkadir menjelaskan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem yang menyajikan informasi yang digunakan untuk operasi  dan manajemen dalam pengambilan keputusan dalam organisasi.

Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulan dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumber daya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri. Strategi bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang membutuhkan persaingan dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik yang positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dipasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagan dari perusahaan.
Biaya pembangunan dan pengembangannya dapat dikatakan relatif mahal, mengapa ? karena pembangunan sistim informasi membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya serta mampu mengintegrasikannya dengan kebutuhan perusahaan yang biasanya memiliki kompleksitas yang tinggi.
SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model.
Selain itu, diperlukan pula langkah – langkah yang diperlukan dalam membangun sistem informasi tersebut yaitu mendesainnya. Berikut langkah-langkah dasar dalam proses desain sebuah sistem informasi :
1.      Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
2.      Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3.      Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4.      Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
1.      Mengidentifikan output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal)
2.      Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
3.      Mengidentifikasi input data spesifik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan.
4.      Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.
5.      Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
6.      Ulangi langkah a-e terus menerus sampai semua output yang dibutuhkan diperoleh.
7.      Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
8.      Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim
9.      Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.
10.  Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
11.  Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
12.  Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
13.  Menyiapkan  model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
14.  Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.
15.  Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
Dalam dunia bisnis khususnya di Indonesia, pemanfaatan teknologi informasi relatif masih baru jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Jepang, Singapura dan AS. Hal ini dapat berarti masih adanya peluang yang bisa digarap oleh para vendor dan kosultan TI
Pengertian Sistem Informasi
Terdapat beberapa pendapat dan definisi mengenai sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
2. Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
3. Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.
Dari beberapa definis diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu.
Keberhasilan dan Kegagalan Penerapan Sistem Informasi di Perusahaan Bisnis
Penerapan sistem informasi seperti telah dikatakan sebelumnya merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mendukung kinerja dunia bisnis dewasa ini. Hampir dapat dipastikan, bahwa entitas bisnis manapun yang tidak mau memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung operasionalnya, maka ia akan “terlindas” oleh persaingan yang semakin hari semakin ketat. Mengaplikasikan suatu suatu sistim informasi yang berbasis teknologi di dalam suatu perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut antara lain:
1.      Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional, dan manajerial.
2.      Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk yang sesuai.
3.      Menunjang keunggulan kompetitif  perusahaan
Oleh sebab itu perlu diperhatikan beberapa hal yang terkait dengan keberhasilan dan kegagalan penerapan sistem informasi itu sendiri seperti akan dibahas dibawah ini :
1.      Keberhasilan
Keberhasilan penerapan sebuah sistem informasi sangat bergantung pada sistem apakah yang dibangun oleh perusahaan, apakah sistem ini mampu mengadaptasi kebutuhan perusahaan, mudah digunakan dan mampu menyajikan segala jenis informasi yang diperlukan. Berikut beberapa faktor yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi :
–          Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi (High Levels of System Use)
Dengan penggunaan yang tinggi, artinya sistem informasi yang dibangun memiliki manfaat yang sesuai dengan kebutuhan para user (dalam hal ini pegawai perusahaan) sehingga mereka menggunakan sistem ini secara sering.
–          Kepuasan para pengguna terhadap sistem (Users Satisfaction With The Systems)
Dengan semakin meningkatnya kepuasan para user terhadap sistem yang dibangun, maka hal itu mengindikasikan bahwa sistem tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan merupakan indikasi keberhasilan dari sistem. Karena tidak mungkin sistem yang ada dianggap berhasil jika dalam implementasinya banyak terjadi keluhan dari para penggunanya.
–          Sikap yang menguntungkan (Favourabel Attitude) para pengguna terhadap sistem informasi & staff dari sistem informasi
Jika para pengguna memiliki sikap yang positif terhadap sistem yang ada, maka hal tersebut merupakan indikasi keberhasilan yang kuat. Karena tidak mungkin para pengguna memiliki sifat yang positif jika sistem yang ada tidak memberi dampak yang positif serta sesuai dengan yang dibutuhkan.
1.      Kegagalan
Kegagalan penerapan sebuah sistem informasi dapat disebabkan oleh banyak faktor. Sebuah sistem dikatakan gagal jika keberadaannya tidak mampu memenuhi kebutuhan yang ada, tidak mampu memberi efek manfaat terhadap para penggunanya serta sulit untuk digunakan. Berikut dijelaskan beberapa kondisi yang dapat menyebabkan suatu sistem informasi dapat dikatakan gagal :
–          Biaya yang berlebihan sehingga melampaui anggaran
Pada dasarnya biaya pengembangan suatu sistem informasi adalah mahal, karena itu perencanaan anggarannya pun harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Namun begitu sering terjadi dimana pengembangan sistem informasi di suatu perusahaan menjadi berlarut-larut, kurang terarah sehingga menyebabkan biaya semakin membengkak
–          Melalui waktu yang diperkirakan
Selain mahal, pengembangan suatu sistem informasi juga biasanya memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan penegmbangan sistem informasi merupakan suatu pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan keakuratan serta kecermatan yang tinggi. Jika perkiraan waktu  ini yang dibuat meleset dari yang direncanakan, maka hal tersebut dapat menyebabkan kegagalan.
–          Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja yang berada dibawah tingkat dari yang diperkirakan
Jika sistem informasi yang dibangun tidak dikerjakan secara cermat dan teliti, maka besar kemungkinan sistem tersebut akan memiliki kelemahan teknis yang membuat sistem tidak mampu bekerja secara normal ataupun sesuai dengan yang diharapkan. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan kegagalan pula.
–          Gagal memperoleh manfaat yang diperkirakan
Pada dasarnya, sebuah sistem informasi dikembangkan dan diterapkan dengan tujuan tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhkan yang ada dalam perusahaan. Misalnya saja seperti untuk sistem manajemen sumber daya manusia, sistem pengelolaan keuangan, sistem pemasaran dan lain sebagainya. Namun begitu, jika sistem yang dibangun ternyata tidak sesui dengan peruntukkannya tersebut, maka bisa dikatakan sistem tersebut gagal.
Untuk memastikan sebuah sistem informasi dapat berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan beberapa aspek sebagai berikut :

Keterlibatan dan Pengaruh Pengguna
Dalam perencanaan pengembangan sistem informasi, perusahaan harus mampu menarik partisipasi dari seluruh pengguna untuk dapat turut memberi masukan atau bahkan ikut dalam proses perencanaan secara penuh. Hal ini dimaksudkan agar proses dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan para pengguna
Kesenjangan Komunikasi Antara Pengguna Dengan Perancang Sistem Informasi
Biasanya terjadi kesenjangan atau miskomunikasi antara perancang sistem informasi dengan para penggunanya. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal seperti kurangnya komunikasi diantara kedua belah pihak, perbedaan persepsi diantara mereka dan hal-hal lain yang pada akhirnya menyebabkan pengembangan sistem yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Dukungan Manajemen
Dukungan manajemen dalam pengembangan sistem informasi sangatlah penting. Hal ini dikarenakan pengembangansistem informasi yang ada membutuhkan sumber daya baik materi maupun non materi yang cukup besar, dimana jika manajemen tidak mendukungnya maka pengembangan pun akan menjadi sangat terhambat.

Tingkat Kompleksitas dan Resiko
Harus diperhatikan bahwa sistem informasi memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan karena itu memiliki resiko akan bocornya suatu rahasia, data atau informasi yang tidak boleh diketahui oleh pihak lain. Karena itu sistem informasi yang dikembangkan harus mampu dibangun secara aman dan dipastikan bahwa segala macam data atau informasi yang terkandung didalamnya tidak bisa diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Untuk mengeliminir kegagalan dari implementasi suatu sistem informasi yang telah dikembangkan, maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
–          Memastikan partisipasi aktif dari para pengguna dan perancang sistem informasi seperti misalnya membentuk Focus Group Discussion (FGD)
–          Membuat pelatihan penggunaan sistem sebelum diterapkan secara umum
–          Membuat contoh atau protype untuk diujicobakan pada para pengguna dan dapat dievaluasi terlebih dahulu sebelum diimplementasikan versi akhirnya
Kesimpulan
Dalam mengembangkan sebuah sistem informasi, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal yaitu :
–          Desain
–          Dana
–          Data
–          Operasi
Keempat hal tersebut harus mampu disinkronisasikan secara tepat oleh perusahaan agar tujuan dari pengembangan sistem informasi tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Adapun beberapa manfaat yang dapat diterima dari pengembangan sistem informasi ini meliputi :
1.      Sebagai salah satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional, dan manajerial.
2.      Memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk yang sesuai.
3.      Menunjang keunggulan kompetitif  perusahaan
Perusahaan yang ingin terus berkompetisi secara baik dan menjadi “pemenang” dari suatu segmen bisnis yang dijalaninya, harus mampu memanfaatkan sistem informasi secara optimal. Terlebih di zaman yang semakin maju dan modern dimana penggunaan sistem informasi telah menjadi suatu keharusan yang mutlak agar bisnis yang dilakukan tidak lagi terbentuk oleh jarak, waktu dan biaya. Sistem informasi pun akan sangat membantu perusahaan dalam melakukan ekpansi bisnisnya, mencari kekuatan dan kelemahan pesaing serta untuk mengetahui kebutuhan konsumen.

 Implementasi Sistem Informasi Pada Blue Bird Group
Sistem informasi manajemen dalam taksi Blue Bird adalah baik, bahkan bisa dibilang cukup canggih dan terstandar dibanding perusahaan- perusahaan taksi lain di Indonesia. Hanya dengan melihat penghargaan- penghargaan yang didapat oleh PT Blue Bird Group kita dapat dengan mudah menyimpulkan bahwa memang sistem informasi manajemen taksi Blue Bird itu canggih, modern, rapih, dan dikelola dengan baik.
sistem informasi manajemen yang baik juga dapat kita nilai dari:
1.       Sistem Manajemen Keuangan
Dalam PT. Blue Bird Group ini menerapkan salah satu softwarenya adalah SAP Netweaver yang merupakan solusi pengolah data mentah menjadi informasi pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis secara akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise Resources Planning) BI dengan modul-modul Financial Accounting (FI), Controlling (CO), CO Probablity Analysis (CO PA), Plant Maintenance (PM), dan modul yang dirancang khusus yaitu Taximeter System.

2.      Sistem Produksi
Dibawah ini merupakan beberapa teknologi yang telah dimanfaatkan oleh Blue Bird Group dalam meningkatkan kualitas dan pelayanannya terhadap pelanggan:
1.    Sistem Telekomunikasi Radio yang merupakan armada pertama menggunakan teknologi ini pada setiap taksinya. Kelemahannya, jangkauannya  yang terbatas dan komunikasi yang hanya pada komunikasi suara yang sudah umum digunakan operasi-operasi taksi lainnya
2.  SMS Taksi ke nomor 1234 untuk melakukan order taksi dengan mendaftarkan nomor telepon seluler pelanggan melalui SMS atau website Blue Bird Group terlebih dahulu.
3.   Taksi Voucher, dengan menggunakan kartu kredit yang telah didaftarkan di website blue bird maka konsumen akan bisa mengunakan fasilitas Taksi Voucher.
4.    Sistem Database Pelanggan dimana Blue Bird juga menggunakan sistem pemesanan taksi Blue Bird via telepon.
5.    Teknologi GPS (Global Positioning System) dan MDT (Mobile Data Transfer), Blue Bird Group merintis penggunaan MDT dan GPS sebagai instrument pelengkap di taksinya. Dengan teknologi GPS ini mempermudah operator dalam menentukan posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lain, konsumen tidak perlu merasa terganggu dengan suara dari radio komunikasi ketika ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.
6.  Website Khusus dan Aplikasi Smartphone Hal lain yang juga menjadi sorotan dalam pengelolaan sistem informasi taksi Blue Bird adalah sistem pemasaran yang berkaitan dengan cara pemesanan taksinya. Blue Bird “peka” terhadap perkembangan zaman yang semakin canggih, juga permintaan pasar yang selalu ingin cepat dan instan. Canggih, cepat, dan instan membuat Blue Bird mengikuti permintaan pasar dengan meluncurkan sistem pemesanan taksi melalui website dan bahkan aplikasi smartphone. Melalui website, penumpang dapat memesan melalui reservation.bluebirdgroup.com, dan melalui smartphone dapat mendownload aplikasi “Blue Bird Taxi Mobile Reservation” di Blackberry App World, Apple App Store, Google Play Store, Windows Phone Apps, dan OVI Store.
7.  Argometer Argometer adalah alat untuk penetapan tarif pada taksi yang ditetapkan berdasarkan jarak dan waktu perjalanan. Blue Bird menerapkan sistem penggunaan argometer yang ketat dan sistem komunikasi radio untuk armada- armadanya. Sistem argometer ini memberikan informasi yang jelas, adil, dan pasti kepada setiap penumpang taksi Blue Bird.


Kelebihan Dan Kelemahan Sistem Informasi  Pada Blue Bird Group
A.    Kelebihan-kelebihan system informasi pada Blue Bird Group
1.       Sistem Manajemen Keuangan
Sistem manajemen keuangan untuk menghitung penghasilan antara perusahaan mempunyai kelebihan sebagai berikut:
·                 Komisi, Sistem penghasilan bagi pengemudi Blue Bird adalah sistem komisi. Berbeda dengan sistem pada umumnya yang diterapkan diperusahaan- perusahaan taksi lain yaitu sistem setoran, sistem ini menggunakan perhitungan persentase atas penghasilan bruto dengan persentase kumulatif (seperti perhitungan PPH 21 Orang Pribadi).
·                 Bonus Tiap Bulan, Bonus setiap bulan yang akan didapatkan pengemudi, didasarkan atas total penghasilan bruto yang diperoleh pengemudi selama sebulan (hari kerja).
·                 Bonus Masa Kerja, Bonus masa kerja yang akan didapatkan oleh pengemudi berbeda-berbeda tergantung dari hari kerja dalam sebulan, penghasilan bruto harian, dan masa kerja di Blue Bird.
·                 Kelebihan Argo, kelebihan argo (uang tips) merupakan sepenuhnya hak milik pengemudi Blue Bird. Pembayaran Menggunakan Sistem Kartu, Sistem pemasaran lainnya adalah melengkapi taksi Blue Bird dengan mesin kartu kredit atau kartu debit. Blue Mengapa disebut sistem pemasaran? Di zaman seperti sekarang ini, uang saja sudah menggunakan sistem elektronik. Dengan diluncurkan sistem ini, maka Blue Bird bisa semakin mudah memasarkan taksinya ke berbagai kelas penumpang. Bagi mereka kelas menengah keatas yang identik dengan uang elektroniknya, kini bisa semakin mudah melakukan pembayaran taksi Blue Bird. Dalam hal ini Blue Bird bekerjasama dengan bank-bank besar di Indonesia seperti Bank Mandiri, BNI, dan BRI Master Card serta perusahaan- perusahaan dalam penerbitan voucher. Hal tersebut merupakan sistem pemasaran yang sangat tepat dalam memfasilitasi permintaan pasar yang ingin instan di zaman yang serba cepat
2.     Sistem Produksi
·                 Memiliki sistem penggunaan database yang baik, hal ini membuat customer semakin memiliki penilaian yang baik terhadap kualitas Blue Bird.
·                 Keuntungan yang dapat dirasakan oleh pelanggan dalam menggunakan taksi voucher adalah keefektifan dalam penggunaan uang tunai dan juga untuk menghemat waktu yang berharga pada saat masuk dan keluar kendaraan.
·                 Hanya dengan sekali klik pada aplikasi atau laman web tersebut, kita sudah dapat memesan taksi tanpa perlu menunggu lama atau mencari taksi.
·                 Karena penggunaan argometer yang terbilang sukses diterapkan oleh Blue Bird dan dapat meningkatkan pendapatan serta adanya perlakuan adil bagi pemilik, supir, dan penumpang taksi Blue Bird maka lambat laun banyak perusahaan-perusahaan taksi di Indonesia ikut menerapkan sistem argometer tersebut.
·                 MDT (Mobile Data Terminal), teknologi ini akan memudahkan Blue Bird dalam melacak keberadaan armada-armadanya, membantu pengemudi dalam berkomunikasi dengan penumpang warga negara asing, dan juga sebagai sarana berkomunikasi antara armada taksi dengan call center.
3.       Sistem Sumber Daya Manusia
·                 Sudah terkenal kenyamanan dan keamanannya.
·                 Pelayanannya baik.
·                 Karyawannya ramah dan bersahaja.
·                 Manajemen memberikan pelatihan-pelatihan khusus untuk para pengemudi dan karyawan – karyawan staff up.

B.     Kelemahan-kelemahan sistem informasi pada Blue Bird Group
1.              GPS juga memiliki sisi negatif yaitu, penggunaan GPS sering memiliki resiko masalah dengan daya ingat dan orientasi ruang.
2.              Menimbulkan biaya-biaya seperti: biaya perawatan teknelogi, biaya mentraining tenaga kerja, biaya membeli GPS.
3.              Kurang promosi dan diskon.
4.              Kurang inovasi lagi karena sudah banyak pesaingnya. Terutama saat ini sudah banyak sekali transportasi yang berbasis online untuk mendapatkan pelanggan atau penumpang.
5.              Sumber daya pemasaran yang lemah.
6.              Keluhan reservasi hanya by phone.
7.              Harga jual yang relative mahal dibandingkan dengan taksi-taksi pesaingnya.


DAFTAR  PUSTAKA


McLeod, Jr., Raymond & George P. Schell. Management Information System. (terjemahan), Jakarta: PT INDEKS, 2007. Edisi 10,2008. diakes pada 22 September 2018, jam 12.49.
Hoedayas, 2013. “implementasi sistem informasi diperusahaan”, https://hoedayas.wordpress.com/2013/07/06/implementasi-sistem-informasi-di-perusahaan/, diakes pada 22 September 2018, jam 13.23.
Octhaviania, 2017. “behavior url default”, http://octhaviania.blogspot.com/2017/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakes pada 22 September 2018, jam 14.00.

Komentar

Postingan Populer