Jenis Sistem Informasi dan Sistem Informasi implementasi perusahaan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Jenis Sistem Informasi dan Sistem
Informasi implementasi perusahaan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun
oleh :
Cicha Dwi Anjasmara 43116010235
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS – MANAJEMEN S1
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKRTA
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKRTA
2018
7 JENIS – JENIS SISTEM INFORMASI
Sistem informasi pada dasarnya bisa terbagi menjadi
beberapa jenis. Jenis-jenis dari sistem informasi tersebut biasanya terdiri
dari spesifikasi dan juga fungsi tertentu yang ada di dalam suatu perusahaan
atau suatu organisasi. Paling tidak ada 7 jenis sistem informasi yang saat ini
banyak diimplementasikan dalam perusahaan dan juga organisasi.
Pengertian sistem informasi itu sendiri adalah suatu
sistem yang dibangun untuk meneruskan pada sistem tertentu, sehingga membuat
data yang ada menjadi lebih terkoordinir. Berikut ini adalah ketujuh jenis
sistem informasi yang banyak diimplementasikan di dalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi:
1. Sistem Informasi Manajemen
Jenis sistem informasi pertama adalah sistem informasi
manajeman. Sesuai dengan namanya, sistem informasi manajemen merupakan salah
satu pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran
kalangan manajerial. Kalangan manjerial merupakan setiap individu yang memiliki
posisi di dalam sebuah organisasi dan lingkup pekerjaan yang bertugas untuk
melakukan manajemen pada suatu divisi atau bagian di dalam organisasi dan juga
perusahaan.
Level manajerial biasanya ditandari dengan jabatan
manajer, pimpinan, ataupun ketua pelaksana. Dengan fungsinya sebagai
individu yang dapat mengatur dan memanage bawahan dan anak buah, maka sistem
informasi manajemen ini sangat penting sekali untuk para level management dalam
hal:
·
Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
·
Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak
buah
·
Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak
buah atau bawahan
·
Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan
bagi bawahan dan juga anak buah
·
Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap
promosi jabatan dari anak buah
·
Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki
oleh anak buah
·
Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk
kepentingna organisasi dan juga perusahaan.
·
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh
pihak manajemen dalam mengatasi suatu permasalahan
·
Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul
pada suatu organisasi
·
Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah
organisasi atau perusahaan
·
Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam
melakukan tugasnya di sebuah perusahaan atau organisasi
Dengan adanya sistem informasi manajemen, maka hal ini
akan sangat memudahkan para pegawai yang berada pada level manajerial untuk
lebih bisa bekerja secara efisien dan tepat waktu, serta mempermudah
pengambilan keputusan, serta pengawasan terhadap bawahannya.
2. Sistem Informasi Eksekutif
Jenis sistem informasi yang kedua adalah sistem
informasi eksekutif. Sistem informasi eksekutif berarti merupakan sebuah sistem
informasi yang dikembangkan dan juga diimplementasikan untuk memberikan
kemudahan arus informasi suatu organisasi atau perusahaan kepada mereka yang
berada pada level eksekutif.
Siapa saja yang termasuk di dalam level
eksekutif? Adapun, mereka yang termasuk ke dalam level eksekutif dari
sebuah perusahaan atau organisasi adalah mereka yang:
·
Memiliki hak penuh atas organisasi ataupun perusahaan,
bisa jadi pemegang tunggal perusahaan dan juga pemegang saham organiasasi atau
perusahaan
·
CEO atau pemimpin tertinggi dari sebuah perusahaan
·
Dewan Komisaris perusahaan
·
DIrektur Utama dari sebuah perusahaan atau kantor
cabang
·
Dewan Direksi
·
Dan elemen eksekutif lainnya yang memilki kewenangan
khusus terhadap suatu perusahaan ataupun organisasi.
Biasanya, sistem informasi yang ditujukan kepada level
eksekutif dari suatu organisasi atau perusahaan banyak berisi mengenai:
·
Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau
organisasi dalam jangka waktu tertentu
·
Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang
langsung berada di bawah level eksekutif
·
Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari
sebuah perusahaan ataupun organisasi
·
Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang
timbul pada perusahaan atau organisasi tersebut
·
Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham
Mengapa sistem informasi eksekutif
sangat penting?
Sistem informasi eksekutif sanga penting untuk
diimplementasikan, karena dapat membantu memudahkan para level eksekutif untuk
dapat memantau langsung perusahaan atau organisasi yang mereka bawahi. Selain
itu, dengan adanya sistem informasi eksekutif yang baik, maka seluruh level
ekskutif dapat membantu mensejahterakan dan juga mengembangkan perusahaan atau
organisasi yang mereka miliki menjadi lebih baik lagi.
3. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi atau SIA merupakan salah
satu pengimplementasian dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan
dengan kegiatan akuntansi dan juga penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun
organisasi. Seperti kita ketahui, akuntansi merupakan proses yang dilakukan
untuk melihat kondisi kesehatan keuangan dan finansial, serta bagaimana suatu
sistem keuangan di dalam sebuah perusahaan atau organisasi dapat berjalan.
Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang
diimplementasikan dengan baik dan juga benar, maka sistem informasi akuntasi
ini dapat membantu para akuntan di sebuah perusahaan atau organisasi dalam
melakukan:
·
Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
·
Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan
segala bentuk keuangan yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
·
Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi
keuangan
·
Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah
perusahaan
·
Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang
harus dihtung dengan melakukan proses akuntansi
·
Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan
atau organisasi
·
Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan
perusahaan, terutama pada level akuntansi keuangan perusahaan
·
Menyediakan proses transaksi keuangan dan keternagan
akuntansi rutin dari sebuah perusahaan
Sistem informasi akuntasi sangat membantu para
akuntan, terutama pada periode tutup buku di akhir tahun, karena dengan adanya
sistem informasi akuntasi, semua transaksi selama setahun akan tersimpan ke
dalam sistem, yang akan memudahkan akuntan dapat melakukan proses akuntansi
menjadi lebih cepat, efisien dan juga lebih optimal.
4. Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan terkadang merupakan salah
satu implementasi dari sistem informasi yang berada di bawah naungan manajamen,
namun terkadang sistem informasi keuangan juga bisa merupakan sistem informasi
yang berdiri sendiri. Ada beberapa perusahaan yang melibatkan pihak manajemen
dalam membantu proses pengaturan keuangan perusahaan, dan ada yang tidak.
Sehingga hal ini tergantung dari budaya organisasi dari perusahaan tersebut.
Namun demikian, sistem informasi keuangan sendiri
merupakan suatu implementasi dari sebuah sistem informasi yang berisi segala
data transaksi keuangan dari sebuah perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi
pula dengan sistem informasi akuntansi.
Mengapa sistem informasi keuangan
penting untuk diimplementasikan?
Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem
informasi keuangan penting untuk diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat
dari sistem informasi keuangan:
·
Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala
bentuk transaski yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam
jangka waktu tertentu, misalnya pada periode satu tahun
·
Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan
sistem informasi akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam
melakukan penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
·
Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai
yang berada pada bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual
beli yang sudah prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.
·
Membantu mempermudah pekerjaan auditor dalam
menganalisa keuangan suatu perusahaan
·
Mempercepat proses pencatatan dan juga pemanggilan
kembali informasi mengenai transasksi jual beli yang sudah pernah dilakukan
·
Membantu penghitungan pajak dari suatu perusahaan
·
Melakukan monitoring terhadap karyawan yang sering
melakukan peminjaman
·
Memonitoring mengenai potongan gaji dan juga pemberian
bonus dan tunjangan karyawan
·
Dapat terintegrasi dengan sistem informasi sumber daya
manusia, terutama dalam hal payroll, yang menyangkut pemberian gaji dan juga
tunjangan karyawan
Dengan adanya sistem informasi keuangan ini, maka
stiap detail transaksi keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi tidaka
akan terlewat, sehingga sangat memudahkan setiap bagian perusahaan yang sistem
informasinya terintegrasi dengan sistem informasi keuangan untuk melakukan
analisis.
5. Sistem Informasi Manufaktur
Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan
juga produksi, terutama produksi barang, maka sistem informasi manufaktur
merupakan salah satu jenis sistem informasi yang wajib dimilki. Sistem
informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan juga diimplementasikan pada bagian
produksi suatu perusahaan, yang bergerak di bidang produksi.
Apa saja fungsi dari implementasi
sistem informasi manufaktur?
·
Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki
banyak sekali fungsi, seperti:
·
Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah
perusahaan
·
Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari
quality control
·
Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke
pasaran
·
Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
·
Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk
setiap sesi produksi
·
Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan
sumber daya manusia di dalam proses produksi
·
Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi
yang sedang berlangsung
·
Membantu bagian produksi untuk menganalisa
produk-produk apa saja yang harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak
produksinya
·
Membantu analisa kelebihan dan kekurangan dari sebuah
produk hasil produksi perusahaan tersebut
·
Memberikan informasi kepada bagian RnD (Research and
Development) dalam membantu mengenmbankan produk – produk baru yang harus
diproduksi
SIstem informasi manufaktur ini dapat terintegrasi
dengan sistem informasi keuangan dan juga sistem informasi sumberdaya manusia
atau SDM, karena di dalam implementasinya, banyak fungsi dari sistem informasi manufaktur
ini sangat sangat penting bagi SDM dan juga keuangan.
6. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Jenis sistem informasi yang berikutnya adalah sistem
informasi sumber daya manusia alias SDM. Sesuai dengan namanya, biasanya sistem
informasi ini berhubungan dengan bagian personalia, atau HR dari suatu
perusahaan dan juga organisasi. Sistem informasi SDM ini memiliki banyak sekali
data dan juga informasi, mengenai:
·
Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
·
Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi
keuangan lainnya yang dimilki oleh karyawan
·
Jabatan dan masa kerja dari karyawan
Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia tentu saja
memilki banyak sekali manfaat, terutama bagi bagian personalia dan juga HR.
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari sistem informasi sumber daya manusia:
·
Membantu bagian personalia dalam melakukan analisis
mengenai gaji pokok dari seorang karyawan
·
Memberikan informasi mengenai kinerja yang dimiliki
oleh setiap karyawan
·
Membantu bagian personalia dalam menganalisis bonus,
potongan gaji, serta pemutasian dan kenaikan jabatan dari karyawan
·
Melakukan update data dari seluruh karyawan yang
dimilkik oleh perusahaan tersebut
·
Sebagai acuan data dalam melakukan proses rekrutmen
karyawan baru.
7. Sistem Informasi Pemasaran
Jenis sistem informasi berikutnya yang banyak
diimplementasikan adalah jenis sistem informasi pemasaran. Jenis sistem
informasi ini sangat penting terutama bagi bagian pemasaran suatu perusahaan.
Sistem informasi pemasaran akan membantu mencatat dan juga memberkan informasi
penting mengenai penjualan yang telah dilakkan oleh sebuah perusahaan. Yang
meliputi:
·
Jumlah produk yang sudah terjual
·
Produk yang laris dan banyak dipesan
·
Produk yang jarang diminati oleh pasar
·
Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan
memasarkan suatu produk
·
Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan
Sistem informasi pemasaran ini pada
dasarnya dapat membantu usernya untuk:
·
Melakukan analisa terhadap pasar (analisis pasar)
·
Membantu bagian riset dan pengembangan untuk
menganalisa produk-produk dari perusahaan tersebut
Itulah beberapa contoh dari jenis sistem informasi
yang banyak digunakan saat ini. Di dalam perusahaan, keseluruhan dari jenis
sistem informasi tersebut dapat terintegrasi satu sama lain, menjadi satu
sistem informasi yang utuh, yaitu sistem informasi perusahaan, dimana setiap
alur informasi yang ada akan saling terhubung satu sama lain, sehingga setiap
user yang berwenang dapat mempelajari dan melihat informasi yang sudah
tersimpan di dalam database atau basis data perusahaan.
Sistem informasi sangat bermanfaat
bagi perusahaan dalam berbagai hal misalnya untuk pengumpulan data, penyimpanan
sampai pengolahan data. Sebagai bagian integral dari sistem pengambilan
keputusan, mengidentifikasi masalah, peramalan bisnis dan masih banyak lagi. Sistem informasi Manajemen adalah
serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara
rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi
lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya
dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Sistem informasi merupakan
suatu sistim yang kompleks dan memerlukan perencanaan dan pengembangan yang
cermat agar sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Abdulkadir menjelaskan bahwa sistem informasi merupakan sebuah sistem yang
menyajikan informasi yang digunakan untuk operasi dan manajemen dalam
pengambilan keputusan dalam organisasi.
Keunggulan kompetitif adalah
keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulan dipergunakan untuk
berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk meningkatkan value
(nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contoh
perusahaan telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen
sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang
dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan
kompetitif, perusahaan harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan
internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana
mengefektifkan potensi sumber daya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas
produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan
teknologi informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya
mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri. Strategi
bersaing bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan
kekuatan yang membutuhkan persaingan dalam industri.
Kompetisi merupakan karakteristik
yang positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung majunya
suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan
kompetitif dipasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang
signifikan pada berbagai bagan dari perusahaan.
Biaya pembangunan dan
pengembangannya dapat dikatakan relatif mahal, mengapa ? karena pembangunan
sistim informasi membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya
serta mampu mengintegrasikannya dengan kebutuhan perusahaan yang biasanya
memiliki kompleksitas yang tinggi.
SIM menyediakan informasi bagi
pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model.
Selain itu, diperlukan pula langkah
– langkah yang diperlukan dalam membangun sistem informasi tersebut yaitu
mendesainnya. Berikut langkah-langkah dasar dalam proses desain sebuah sistem
informasi :
1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak
hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari
abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model),
berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional
sebagai unit sistem.
3. Menerapkan kendala2 organisasi (applying organizational
contraints). Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang
paling optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi
yang harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost,
instalation schedule, maintenability, flexibility, grouwth potensial, life
expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan sebagai
sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi
sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan
total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan
data (defining
data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan
dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan
proses iteratif sbb:
1. Mengidentifikan output terpenting
untuk mendukung/mencapai tujuan sistem (system’s goal)
2. Me-list field spesifik informasi
yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
3. Mengidentifikasi input data spesifik
yang diperlukan untuk membangun field informasi yang
diperlukan.
4. Mendeskripsikan operasi pemrosesan
data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.
5. Mengidentifikasi elemen input yang
menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi
output.
6. Ulangi langkah a-e terus menerus
sampai semua output yang dibutuhkan diperoleh.
7. Bangun basis data yang akan
mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan
data dan karakteristik data.
8. Berdasarakan kendala-kendala
pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi cost pembangunan; kurangi
input, output dan pemrosesan yang ekstrim
9. Definisikan berbagai titik kontrol
untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang menentukan kualitas umum
pemrosesan data.
10. Selesaikan format input dan output
yang terbaik untuk desain sistem.
11. Menyiapkan
proposal sistem desain. Proposal
ini diperlukan untuk manajemen apakah proses selanjutnya layak untuk
dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal
ini adalah:
12. Menyatakan ulang tentang alasan
untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang
berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
13. Menyiapkan model yang
sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
14. Menampilkan semua sumber daya yang
tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.
15. Mengidentifikasi asumsi kritis dan
masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem
akhir.
Dalam dunia bisnis khususnya di
Indonesia, pemanfaatan teknologi informasi relatif masih baru jika dibandingkan
dengan negara-negara lain seperti Jepang, Singapura dan AS. Hal ini dapat
berarti masih adanya peluang yang bisa digarap oleh para vendor dan kosultan TI
Pengertian Sistem Informasi
Terdapat beberapa pendapat dan
definisi mengenai sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
2. Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
3. Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.
1. Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
2. Bodnar dan HopWood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
3. Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.
Dari beberapa definis diatas, dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi adalah Proses yang menjalankan fungsi
mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi
untuk kepentingan tertentu.
Keberhasilan dan Kegagalan Penerapan
Sistem Informasi di Perusahaan Bisnis
Penerapan sistem informasi seperti
telah dikatakan sebelumnya merupakan sesuatu yang sangat penting untuk
mendukung kinerja dunia bisnis dewasa ini. Hampir dapat dipastikan, bahwa
entitas bisnis manapun yang tidak mau memanfaatkan sistem informasi untuk
mendukung operasionalnya, maka ia akan “terlindas” oleh persaingan yang semakin
hari semakin ketat. Mengaplikasikan suatu suatu sistim informasi yang berbasis
teknologi di dalam suatu perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan
tersebut antara lain:
1. Sebagai salah satu sumberdaya
organisasi yang menunjang kegiatan operasional, dan manajerial.
2. Memberikan informasi yang akurat dan
tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk yang sesuai.
3. Menunjang keunggulan
kompetitif perusahaan
Oleh sebab itu perlu diperhatikan
beberapa hal yang terkait dengan keberhasilan dan kegagalan penerapan sistem
informasi itu sendiri seperti akan dibahas dibawah ini :
1. Keberhasilan
Keberhasilan penerapan sebuah sistem
informasi sangat bergantung pada sistem apakah yang dibangun oleh perusahaan,
apakah sistem ini mampu mengadaptasi kebutuhan perusahaan, mudah digunakan dan
mampu menyajikan segala jenis informasi yang diperlukan. Berikut beberapa
faktor yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi :
– Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi (High Levels of System Use)
Dengan penggunaan yang tinggi, artinya sistem informasi yang dibangun memiliki manfaat yang sesuai dengan kebutuhan para user (dalam hal ini pegawai perusahaan) sehingga mereka menggunakan sistem ini secara sering.
– Kepuasan para pengguna terhadap sistem (Users Satisfaction With The Systems)
Dengan semakin meningkatnya kepuasan para user terhadap sistem yang dibangun, maka hal itu mengindikasikan bahwa sistem tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan merupakan indikasi keberhasilan dari sistem. Karena tidak mungkin sistem yang ada dianggap berhasil jika dalam implementasinya banyak terjadi keluhan dari para penggunanya.
– Sikap yang menguntungkan (Favourabel Attitude) para pengguna terhadap sistem informasi & staff dari sistem informasi
Jika para pengguna memiliki sikap yang positif terhadap sistem yang ada, maka hal tersebut merupakan indikasi keberhasilan yang kuat. Karena tidak mungkin para pengguna memiliki sifat yang positif jika sistem yang ada tidak memberi dampak yang positif serta sesuai dengan yang dibutuhkan.
– Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi (High Levels of System Use)
Dengan penggunaan yang tinggi, artinya sistem informasi yang dibangun memiliki manfaat yang sesuai dengan kebutuhan para user (dalam hal ini pegawai perusahaan) sehingga mereka menggunakan sistem ini secara sering.
– Kepuasan para pengguna terhadap sistem (Users Satisfaction With The Systems)
Dengan semakin meningkatnya kepuasan para user terhadap sistem yang dibangun, maka hal itu mengindikasikan bahwa sistem tersebut telah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan merupakan indikasi keberhasilan dari sistem. Karena tidak mungkin sistem yang ada dianggap berhasil jika dalam implementasinya banyak terjadi keluhan dari para penggunanya.
– Sikap yang menguntungkan (Favourabel Attitude) para pengguna terhadap sistem informasi & staff dari sistem informasi
Jika para pengguna memiliki sikap yang positif terhadap sistem yang ada, maka hal tersebut merupakan indikasi keberhasilan yang kuat. Karena tidak mungkin para pengguna memiliki sifat yang positif jika sistem yang ada tidak memberi dampak yang positif serta sesuai dengan yang dibutuhkan.
1. Kegagalan
Kegagalan penerapan sebuah sistem
informasi dapat disebabkan oleh banyak faktor. Sebuah sistem dikatakan gagal
jika keberadaannya tidak mampu memenuhi kebutuhan yang ada, tidak mampu memberi
efek manfaat terhadap para penggunanya serta sulit untuk digunakan. Berikut
dijelaskan beberapa kondisi yang dapat menyebabkan suatu sistem informasi dapat
dikatakan gagal :
– Biaya yang berlebihan sehingga melampaui anggaran
Pada dasarnya biaya pengembangan suatu sistem informasi adalah mahal, karena itu perencanaan anggarannya pun harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Namun begitu sering terjadi dimana pengembangan sistem informasi di suatu perusahaan menjadi berlarut-larut, kurang terarah sehingga menyebabkan biaya semakin membengkak
– Melalui waktu yang diperkirakan
Selain mahal, pengembangan suatu sistem informasi juga biasanya memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan penegmbangan sistem informasi merupakan suatu pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan keakuratan serta kecermatan yang tinggi. Jika perkiraan waktu ini yang dibuat meleset dari yang direncanakan, maka hal tersebut dapat menyebabkan kegagalan.
– Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja yang berada dibawah tingkat dari yang diperkirakan
Jika sistem informasi yang dibangun tidak dikerjakan secara cermat dan teliti, maka besar kemungkinan sistem tersebut akan memiliki kelemahan teknis yang membuat sistem tidak mampu bekerja secara normal ataupun sesuai dengan yang diharapkan. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan kegagalan pula.
– Gagal memperoleh manfaat yang diperkirakan
Pada dasarnya, sebuah sistem informasi dikembangkan dan diterapkan dengan tujuan tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhkan yang ada dalam perusahaan. Misalnya saja seperti untuk sistem manajemen sumber daya manusia, sistem pengelolaan keuangan, sistem pemasaran dan lain sebagainya. Namun begitu, jika sistem yang dibangun ternyata tidak sesui dengan peruntukkannya tersebut, maka bisa dikatakan sistem tersebut gagal.
Untuk memastikan sebuah sistem informasi dapat berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan beberapa aspek sebagai berikut :
– Biaya yang berlebihan sehingga melampaui anggaran
Pada dasarnya biaya pengembangan suatu sistem informasi adalah mahal, karena itu perencanaan anggarannya pun harus dilakukan dengan cermat dan tepat. Namun begitu sering terjadi dimana pengembangan sistem informasi di suatu perusahaan menjadi berlarut-larut, kurang terarah sehingga menyebabkan biaya semakin membengkak
– Melalui waktu yang diperkirakan
Selain mahal, pengembangan suatu sistem informasi juga biasanya memerlukan waktu yang lama. Hal ini disebabkan penegmbangan sistem informasi merupakan suatu pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan keakuratan serta kecermatan yang tinggi. Jika perkiraan waktu ini yang dibuat meleset dari yang direncanakan, maka hal tersebut dapat menyebabkan kegagalan.
– Kelemahan teknis yang berakibat pada kinerja yang berada dibawah tingkat dari yang diperkirakan
Jika sistem informasi yang dibangun tidak dikerjakan secara cermat dan teliti, maka besar kemungkinan sistem tersebut akan memiliki kelemahan teknis yang membuat sistem tidak mampu bekerja secara normal ataupun sesuai dengan yang diharapkan. Jika hal ini terjadi maka dapat menyebabkan kegagalan pula.
– Gagal memperoleh manfaat yang diperkirakan
Pada dasarnya, sebuah sistem informasi dikembangkan dan diterapkan dengan tujuan tertentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhkan yang ada dalam perusahaan. Misalnya saja seperti untuk sistem manajemen sumber daya manusia, sistem pengelolaan keuangan, sistem pemasaran dan lain sebagainya. Namun begitu, jika sistem yang dibangun ternyata tidak sesui dengan peruntukkannya tersebut, maka bisa dikatakan sistem tersebut gagal.
Untuk memastikan sebuah sistem informasi dapat berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan beberapa aspek sebagai berikut :
Keterlibatan dan Pengaruh Pengguna
Dalam perencanaan pengembangan sistem informasi, perusahaan harus mampu menarik partisipasi dari seluruh pengguna untuk dapat turut memberi masukan atau bahkan ikut dalam proses perencanaan secara penuh. Hal ini dimaksudkan agar proses dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan para pengguna
Kesenjangan Komunikasi Antara Pengguna Dengan Perancang Sistem Informasi
Biasanya terjadi kesenjangan atau miskomunikasi antara perancang sistem informasi dengan para penggunanya. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal seperti kurangnya komunikasi diantara kedua belah pihak, perbedaan persepsi diantara mereka dan hal-hal lain yang pada akhirnya menyebabkan pengembangan sistem yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dalam perencanaan pengembangan sistem informasi, perusahaan harus mampu menarik partisipasi dari seluruh pengguna untuk dapat turut memberi masukan atau bahkan ikut dalam proses perencanaan secara penuh. Hal ini dimaksudkan agar proses dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan para pengguna
Kesenjangan Komunikasi Antara Pengguna Dengan Perancang Sistem Informasi
Biasanya terjadi kesenjangan atau miskomunikasi antara perancang sistem informasi dengan para penggunanya. Hal ini dapat disebabkan beberapa hal seperti kurangnya komunikasi diantara kedua belah pihak, perbedaan persepsi diantara mereka dan hal-hal lain yang pada akhirnya menyebabkan pengembangan sistem yang dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Dukungan Manajemen
Dukungan manajemen dalam
pengembangan sistem informasi sangatlah penting. Hal ini dikarenakan
pengembangansistem informasi yang ada membutuhkan sumber daya baik materi
maupun non materi yang cukup besar, dimana jika manajemen tidak mendukungnya
maka pengembangan pun akan menjadi sangat terhambat.
Tingkat Kompleksitas dan Resiko
Harus diperhatikan bahwa sistem informasi memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan karena itu memiliki resiko akan bocornya suatu rahasia, data atau informasi yang tidak boleh diketahui oleh pihak lain. Karena itu sistem informasi yang dikembangkan harus mampu dibangun secara aman dan dipastikan bahwa segala macam data atau informasi yang terkandung didalamnya tidak bisa diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Untuk mengeliminir kegagalan dari implementasi suatu sistem informasi yang telah dikembangkan, maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
– Memastikan partisipasi aktif dari para pengguna dan perancang sistem informasi seperti misalnya membentuk Focus Group Discussion (FGD)
– Membuat pelatihan penggunaan sistem sebelum diterapkan secara umum
– Membuat contoh atau protype untuk diujicobakan pada para pengguna dan dapat dievaluasi terlebih dahulu sebelum diimplementasikan versi akhirnya
Harus diperhatikan bahwa sistem informasi memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dan karena itu memiliki resiko akan bocornya suatu rahasia, data atau informasi yang tidak boleh diketahui oleh pihak lain. Karena itu sistem informasi yang dikembangkan harus mampu dibangun secara aman dan dipastikan bahwa segala macam data atau informasi yang terkandung didalamnya tidak bisa diakses oleh pihak-pihak yang tidak berwenang.
Untuk mengeliminir kegagalan dari implementasi suatu sistem informasi yang telah dikembangkan, maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :
– Memastikan partisipasi aktif dari para pengguna dan perancang sistem informasi seperti misalnya membentuk Focus Group Discussion (FGD)
– Membuat pelatihan penggunaan sistem sebelum diterapkan secara umum
– Membuat contoh atau protype untuk diujicobakan pada para pengguna dan dapat dievaluasi terlebih dahulu sebelum diimplementasikan versi akhirnya
Kesimpulan
Dalam mengembangkan sebuah sistem informasi, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal yaitu :
– Desain
– Dana
– Data
– Operasi
Keempat hal tersebut harus mampu disinkronisasikan secara tepat oleh perusahaan agar tujuan dari pengembangan sistem informasi tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Adapun beberapa manfaat yang dapat diterima dari pengembangan sistem informasi ini meliputi :
Dalam mengembangkan sebuah sistem informasi, perusahaan harus memperhatikan beberapa hal yaitu :
– Desain
– Dana
– Data
– Operasi
Keempat hal tersebut harus mampu disinkronisasikan secara tepat oleh perusahaan agar tujuan dari pengembangan sistem informasi tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Adapun beberapa manfaat yang dapat diterima dari pengembangan sistem informasi ini meliputi :
1. Sebagai salah satu sumberdaya organisasi
yang menunjang kegiatan operasional, dan manajerial.
2. Memberikan informasi yang akurat dan
tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk yang sesuai.
3. Menunjang keunggulan
kompetitif perusahaan
Perusahaan yang ingin terus
berkompetisi secara baik dan menjadi “pemenang” dari suatu segmen bisnis yang
dijalaninya, harus mampu memanfaatkan sistem informasi secara optimal. Terlebih
di zaman yang semakin maju dan modern dimana penggunaan sistem informasi telah
menjadi suatu keharusan yang mutlak agar bisnis yang dilakukan tidak lagi
terbentuk oleh jarak, waktu dan biaya. Sistem informasi pun akan sangat
membantu perusahaan dalam melakukan ekpansi bisnisnya, mencari kekuatan dan
kelemahan pesaing serta untuk mengetahui kebutuhan konsumen.
Implementasi Sistem Informasi Pada
Blue Bird Group
Sistem informasi manajemen dalam taksi Blue Bird adalah baik, bahkan bisa
dibilang cukup canggih dan terstandar dibanding perusahaan- perusahaan taksi
lain di Indonesia. Hanya dengan melihat penghargaan- penghargaan yang didapat
oleh PT Blue Bird Group kita dapat dengan mudah menyimpulkan bahwa memang
sistem informasi manajemen taksi Blue Bird itu canggih, modern, rapih, dan
dikelola dengan baik.
sistem informasi manajemen yang baik juga dapat kita nilai dari:
1. Sistem
Manajemen Keuangan
Dalam PT. Blue Bird Group ini menerapkan salah satu softwarenya adalah SAP
Netweaver yang merupakan solusi pengolah data mentah menjadi informasi
pendukung pengambilan keputusan perusahaan dan proses bisnis secara
akurat. SAP (System Application and Product) adalah software ERP (Enterprise
Resources Planning) BI dengan modul-modul Financial Accounting (FI),
Controlling (CO), CO Probablity Analysis (CO PA), Plant Maintenance (PM), dan
modul yang dirancang khusus yaitu Taximeter System.
2. Sistem Produksi
Dibawah ini merupakan beberapa teknologi yang telah dimanfaatkan oleh Blue
Bird Group dalam meningkatkan kualitas dan pelayanannya terhadap pelanggan:
1. Sistem Telekomunikasi
Radio yang merupakan armada pertama menggunakan teknologi ini pada setiap
taksinya. Kelemahannya, jangkauannya yang terbatas dan
komunikasi yang hanya pada komunikasi suara yang sudah umum digunakan
operasi-operasi taksi lainnya
2. SMS Taksi ke nomor 1234 untuk
melakukan order taksi dengan mendaftarkan nomor telepon seluler pelanggan
melalui SMS atau website Blue Bird Group terlebih dahulu.
3. Taksi Voucher, dengan menggunakan
kartu kredit yang telah didaftarkan di website blue bird maka konsumen akan
bisa mengunakan fasilitas Taksi Voucher.
4. Sistem Database
Pelanggan dimana Blue Bird juga menggunakan sistem pemesanan taksi Blue
Bird via telepon.
5. Teknologi GPS (Global
Positioning System) dan MDT (Mobile Data Transfer), Blue Bird Group
merintis penggunaan MDT dan GPS sebagai instrument pelengkap di
taksinya. Dengan teknologi GPS ini mempermudah operator dalam menentukan
posisi konsumen dan armada mana yang dapat menjangkaunya, sehingga pelayanan
bisa dilakukan lebih cepat dan mengurangi antrean pemesanan. Keunggulan lain,
konsumen tidak perlu merasa terganggu dengan suara dari radio komunikasi ketika
ada pemesanan yang masuk ke pengemudi taksi.
6. Website Khusus dan Aplikasi Smartphone
Hal lain yang juga menjadi sorotan dalam pengelolaan sistem informasi taksi
Blue Bird adalah sistem pemasaran yang berkaitan dengan cara pemesanan
taksinya. Blue Bird “peka” terhadap perkembangan zaman yang semakin canggih,
juga permintaan pasar yang selalu ingin cepat dan instan. Canggih, cepat, dan
instan membuat Blue Bird mengikuti permintaan pasar dengan meluncurkan sistem
pemesanan taksi melalui website dan bahkan aplikasi smartphone. Melalui
website, penumpang dapat memesan melalui reservation.bluebirdgroup.com, dan
melalui smartphone dapat mendownload aplikasi “Blue Bird Taxi Mobile
Reservation” di Blackberry App World, Apple App Store, Google Play Store,
Windows Phone Apps, dan OVI Store.
7. Argometer Argometer adalah alat untuk
penetapan tarif pada taksi yang ditetapkan berdasarkan jarak dan waktu
perjalanan. Blue Bird menerapkan sistem penggunaan argometer yang ketat dan
sistem komunikasi radio untuk armada- armadanya. Sistem argometer ini
memberikan informasi yang jelas, adil, dan pasti kepada setiap penumpang taksi
Blue Bird.
Kelebihan Dan Kelemahan Sistem
Informasi Pada Blue Bird Group
A. Kelebihan-kelebihan system
informasi pada Blue Bird Group
1. Sistem
Manajemen Keuangan
Sistem manajemen keuangan untuk menghitung penghasilan antara perusahaan
mempunyai kelebihan sebagai berikut:
·
Komisi, Sistem penghasilan bagi pengemudi Blue Bird adalah sistem komisi.
Berbeda dengan sistem pada umumnya yang diterapkan diperusahaan- perusahaan
taksi lain yaitu sistem setoran, sistem ini menggunakan perhitungan persentase
atas penghasilan bruto dengan persentase kumulatif (seperti perhitungan PPH 21
Orang Pribadi).
·
Bonus Tiap Bulan, Bonus setiap bulan yang akan didapatkan pengemudi,
didasarkan atas total penghasilan bruto yang diperoleh pengemudi selama sebulan
(hari kerja).
·
Bonus Masa Kerja, Bonus masa kerja yang akan didapatkan oleh pengemudi
berbeda-berbeda tergantung dari hari kerja dalam sebulan, penghasilan bruto
harian, dan masa kerja di Blue Bird.
·
Kelebihan Argo, kelebihan argo (uang tips) merupakan sepenuhnya hak milik
pengemudi Blue Bird. Pembayaran Menggunakan Sistem Kartu, Sistem pemasaran
lainnya adalah melengkapi taksi Blue Bird dengan mesin kartu kredit atau kartu
debit. Blue Mengapa disebut sistem pemasaran? Di zaman seperti sekarang ini,
uang saja sudah menggunakan sistem elektronik. Dengan diluncurkan sistem ini,
maka Blue Bird bisa semakin mudah memasarkan taksinya ke berbagai kelas
penumpang. Bagi mereka kelas menengah keatas yang identik dengan uang
elektroniknya, kini bisa semakin mudah melakukan pembayaran taksi Blue Bird.
Dalam hal ini Blue Bird bekerjasama dengan bank-bank besar di Indonesia seperti
Bank Mandiri, BNI, dan BRI Master Card serta perusahaan- perusahaan dalam
penerbitan voucher. Hal tersebut merupakan sistem pemasaran yang sangat tepat
dalam memfasilitasi permintaan pasar yang ingin instan di zaman yang serba
cepat
2. Sistem Produksi
·
Memiliki sistem penggunaan database yang baik, hal ini membuat customer
semakin memiliki penilaian yang baik terhadap kualitas Blue Bird.
·
Keuntungan yang dapat dirasakan oleh pelanggan dalam menggunakan taksi
voucher adalah keefektifan dalam penggunaan uang tunai dan juga untuk menghemat
waktu yang berharga pada saat masuk dan keluar kendaraan.
·
Hanya dengan sekali klik pada aplikasi atau laman web tersebut, kita sudah
dapat memesan taksi tanpa perlu menunggu lama atau mencari taksi.
·
Karena penggunaan argometer yang terbilang sukses diterapkan oleh Blue Bird
dan dapat meningkatkan pendapatan serta adanya perlakuan adil bagi pemilik,
supir, dan penumpang taksi Blue Bird maka lambat laun banyak
perusahaan-perusahaan taksi di Indonesia ikut menerapkan sistem argometer
tersebut.
·
MDT (Mobile Data Terminal), teknologi ini akan memudahkan Blue Bird dalam
melacak keberadaan armada-armadanya, membantu pengemudi dalam berkomunikasi
dengan penumpang warga negara asing, dan juga sebagai sarana berkomunikasi antara
armada taksi dengan call center.
3. Sistem
Sumber Daya Manusia
·
Sudah terkenal kenyamanan dan keamanannya.
·
Pelayanannya baik.
·
Karyawannya ramah dan bersahaja.
·
Manajemen memberikan pelatihan-pelatihan khusus untuk para pengemudi dan
karyawan – karyawan staff up.
B. Kelemahan-kelemahan
sistem informasi pada Blue Bird Group
1.
GPS juga memiliki sisi negatif yaitu, penggunaan
GPS sering memiliki resiko masalah dengan daya ingat dan orientasi
ruang.
2.
Menimbulkan biaya-biaya seperti: biaya perawatan teknelogi, biaya
mentraining tenaga kerja, biaya membeli GPS.
3.
Kurang promosi dan diskon.
4.
Kurang inovasi lagi karena sudah banyak pesaingnya. Terutama saat ini sudah
banyak sekali transportasi yang berbasis online untuk mendapatkan pelanggan
atau penumpang.
5.
Sumber daya pemasaran yang lemah.
6.
Keluhan reservasi hanya by phone.
7.
Harga jual yang relative mahal dibandingkan dengan taksi-taksi pesaingnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/jenis-jenis-sistem-informasi, diakes pada 22
September 2018, jam 12.09.
McLeod, Jr.,
Raymond & George P. Schell. Management
Information System. (terjemahan), Jakarta: PT INDEKS, 2007. Edisi 10,2008. diakes
pada 22 September 2018, jam 12.49.
Hoedayas, 2013. “implementasi
sistem informasi diperusahaan”, https://hoedayas.wordpress.com/2013/07/06/implementasi-sistem-informasi-di-perusahaan/, diakes pada 22
September 2018, jam 13.23.
Octhaviania, 2017. “behavior url
default”, http://octhaviania.blogspot.com/2017/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakes pada 22
September 2018, jam 14.00.
Komentar
Posting Komentar