pengertian CSR dan contohnya
Corporate Social Reponsibility
Nama : Cicha Dwi Anjasmara
Fakultas : Ekonomi & Bisnis
Studi : Manajemen S1
Universitas Mercu Buana
CSR (Corporate Social
Reponsibility) adalah bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap lingkungan
sekitar, sederhananya bahwa setiap bentuk perusahaan mempunyai tanggungjawab
untuk mengembangkan lingkungan sekitarnya melalui program-program social, yang
ditekankan adalah program pendidikan dan lingkungan.
Perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal
(artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajiban-kewajiban
terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya
melebihi kewajiban-kewajiban. Pemikiran yang mendasari CSR (corporate social
responsibility) yang sering dianggap inti dari Etika Bisnis adalah bahwa
perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomis dan legal
(artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tapi juga kewajiban-kewajiban
terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) yang jangkauannya
melebihi kewajiban-kewajiban di atas.
Beberapa hal yang termasuk dalam CSR ini antara lain adalah tata laksana
perusahaan (corporate governance) yang sekarang sedang marak di Indonesia,
kesadaran perusahaan akan lingkungan, kondisi tempat kerja dan standar bagi
karyawan, hubungan perusahan-masyarakat, investasi sosial perusahaan (corporate
philantrophy). Berdasarkan teori diatas, disini akan membahas tentang CSR (
corporate social responsibility) dan bagaimana manfaat-manfaat bagi bagi
masyarakat dan keuntungan bagi perusahaan dan contoh perusahaan yang telah
menerapkan CSR.
Contoh program CSR seperti yang sudah dilakukan PT.Unilever diantaranya
adalah
• Kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifeboy)
• Program edukasi kesehatan gigi dan mulut (Pepsodent)
• Program pelestarian makanan tradisional (Bango) dan masih banyak lagi.
Sementara dalam bidang korporasi, di bawah payung Yayasan Unilever Indonesia, telah menjalankan tanggung jawab perusahaannya dalam bidang : Program pemberdayaan masyarakat / UKM (Program Pemberdayaan Petani Kedelai Hitam), program edukasi kesehatan masyarakat (Pola Hidup Bersih dan Sehat / PHBS).
• Kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifeboy)
• Program edukasi kesehatan gigi dan mulut (Pepsodent)
• Program pelestarian makanan tradisional (Bango) dan masih banyak lagi.
Sementara dalam bidang korporasi, di bawah payung Yayasan Unilever Indonesia, telah menjalankan tanggung jawab perusahaannya dalam bidang : Program pemberdayaan masyarakat / UKM (Program Pemberdayaan Petani Kedelai Hitam), program edukasi kesehatan masyarakat (Pola Hidup Bersih dan Sehat / PHBS).
Pada tanggal 31 Maret 2008, PT. Unilever Indonesia melalui Yayasan Unilever
Indonesia bersama mitra stratergisnya diantaranya Badan Pengelola Lingkungan
Hidup DKI Jakarta (BPLHD) kembali melanjutkan program Jakarta Green and Clean
(JGC) di tahun 2008 ini sebagai salah satu bentuk kegiatan CSR.
Program CSR ini dilakukan untuk yang ketiga kalinya, sejak digulirkannya
program ini ternyata antusiasme masyarakat Jakarta sangat tinggi, hal ini
terbukti oleh semakin banyaknya jumlah peserta yang mengikuti program ini. Dan
hal ini juga membuktikan bahwa masih banyak warga masyarakat yang peduli pada
lingkungn hidup. Kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup akan berlangsung
efektif Jika dimulai dari keluarga sebagai lingkungan terkecil dan meluas
kepada lingkungan masyarakat sekitar. Melalui program ini diharapkan dapat lebih
menyadarkan, memberdayakan serta menampung keinginan masyarakat untuk kembali
menghijaukan lingkungan dan berbuat bijak dengan sampah rumah tangga yang
dihasilkan dengan konsep reduce, reuse dan recycle.
Gerakan Jakarta Green and cleen (JGC) ini salah satunya adalah mengelola
sampah menjadi komoditi yang lebih produktif, misalnya sampah basah yang dahulu
tidak berguna dapat diolah menjadi kompos yang dapat digunakan sendiri atau
dapat dijual, sampah kering dapat diolah menjadi barang kerajinan. Melalui program
ini dapat menginspirasi pihak lain untuk mengelola sampah dengan baik, tidak
hanya terkait dengan aspek lingkungan saja tetapi dapat mengangkat ekonomi
masyarakat kecil.
JGC mengelola isu yang sangat strategis, salah satu yang penting sebagai
sasaran JGC adalah membangun resourches dan memberdayakannya, mulai dari
pemberdayaan individu volunteers sebagai fasilitator, pemberdayaan komunitas,
sampai pemberdayaan seluruh stake holders. JGC dapat dijadikan model yang siap
untuk direplika sebagai ikon baru pemberdayaan lingkungan hidup yang berbasis
volunteer dan komunitas. JGC bisa menjadi sumber inspirasi dan solusi tuntas
pemberdayaan bangsa. Sebab bangsa dengan lingkungan hidup yang rusak berarti
kehancuran bangsa itu sendiri.
Program JGC ini merupakan bentuk keseriusan dan kepedulian sektor swasta
terhadap masalah lingkungan khususnya masalah persampahan, penghijauan dan
resapan di Jakarta. Diharapkan melalui program JGC ini, kepada masyarakat dapat
meningkatkan kepedulian untuk pengelolaaan lingkungan, menggali potensi
kreatifitas masyarakat dan meberdayakan secara poxisisitf, meningkatkan
pendapatan masayarakat dari mengumpulkan sampah dan mendaur ulang sampah,
memperkuat kedekatan antar warga di masyarakat, memunculkan tokoh masyakarat
yang peduli sebagai inspirasi warga lainnya.
Melalui program ini pula, diharapkan sektor swasta lainya dapat turut ambil
bagian dalam program JGC. Dengan semakin banyak pihak yang melakukan program
seperti ini semakin besar pula dampak positif yang akan dirasakan oleh masyarakat.
CSR (Corporate Social Responsibility) sangat penting
kaitannya dengan perusahaan atau organisasi bisnis karena memang setiap
perusahaan harus mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan ataupun
masyarakat melalui berbagai kegiatan yang tujuannya untuk mengembangkan
lingkungan serta memperbaiki kehidupan masyarakat hingga pada proses
pembangunan ekonomi.
CSR (Corporate Social Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan mempunyai peran
yang sangat penting baik itu bagi masyarakat maupun bagi perusahaan itu
sendiri. Karena dengan adanya CSR, selain hal ini menguntungkan bagi masyarakat
yaitu dengan adanya kegiatan yang mendorong pemberdayaan masyarakat, dengan
adanya CSR ini juga akan membantu perusahaan dalam usaha memperlancar
operasional perusahaan sehingga bebas dari gangguan.
Faktor-faktor apa saja yang
mendorong perusahaan melaksanakan CSR
Faktor Internal
·
Pada
dasarnya perusahaan menyadari jika dirinya termasuk dalam kelompok sosial yang
berkecimpuk di suatu tempat tertentu dan berkaitan dengan kelompok sosial
lainnya.
·
Perusahaan
menyadari jika niatan membantu sesama kelompok sosial (manusia) dan menjaga
kelestarian lingkungan (Bumi) merupakan suatu tindakan yang mulia dan
dianjurkan disetiap agama
·
Perusahaan
menyadari jika dengan adanya program CSR ini maka akan berdampak positif salah
satunya adalah berdampak pada kelancaran dan kelangsungan kegiatan operasional
perusahaan
·
Perusahaan
mempunyain niatan untuk mendorong karyawan supaya dapat hidup lebih disiplin,
mengembangkan kemampuan untuk kemajuan perusahaan serta menumbuhkan sikap peduli
terhadap lingkungan sekitar.
Faktor Eksternal
·
Perusahaan
ingin menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar perusahaan dalam hal ini
masyarakat yang berdomisili dekat dengan lokasi perusahaan maupun masyarakat
secara luas yang dalam hal ini diartikan masyarakat yang lokasinya jauh dari
perusahaan
·
Ikut
berpartisipasi dalam pengelolaan dan melestarikan lingkungan hidup
·
Perusahaan
ingin berperan dalam mendorong pendapatan masyarakat melalui program ekonomi
kerakyatan
Faktor Pemerintah
·
Anjuran
yang dilayangkan pemerintah kepada perusahaan untuk ikut berperan serta dalam
menjaga dan memelihara / melestarikan kehidupan yang harmonis dengan
pengelolaan limbah yang baik dan ramah lingkungan
·
Sebagai
lembaga yang berorientasi pada pendapatan maka pemerintah menganjurkan kepada
perusahaan untuk ikut berperan serta dalam hal mendukung program – program
pemerintah kususnya dalam hal pengentasan kemiskinan dan kelayakan hidup.
·
Munculnya
UU Perseroan Terbatas serta Keputusan Menteri Negara yang mengatur mengenai
Tanggung Jawab Sosial.
BEBERAPA FAKTOR
PENENTU PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI
- Perilaku dan nilai nilai kehidupan, interaksi dengan budaya
luar telah eningkatkan apresiasi masyarakat pada pendidikan, tetapi tdk
berpengaruh pada etos kerja , kecakapan berwirausaha, profesi segabagi
kayawan
- Kelembagaan dan modal sosial ,lembaga
adat ,hubungan klien, dan kekeluargaan msh kental mempengaruhi pola
interaksi antar masayarakat. Lemahnya kemampuan berorganisasi menjadi
hambatan dlm mobilisasi.
- Faktor kondisi perangsang perubahan
sosial , masayraakat Dayak terbuka thd pendatang yg memiliki gaya hidup
modern. Bgm perusahaan dapat menurunkan potensi konflik sosial yang mkn
terjaddi.
- Kondisi umum faktor pengembangan input
ekonomi , Lemahnya kondisi faktor input akan menjadikan berbagai kegiatan
pengembangan tdk mampu memberikan dampak signofikan pada program
- Kodisi lapis lapis pelaku uaha terkait
rantainilai dan hubungan antara pelaku usaha, kondisi rantai nilai tambah lokal saat
ini dicrikan denagn belum adanya agenda dan startegi pengembangan ekonomi
lokal yg terarah serta belumadanya lembaga pendukung yg kuat shg
melemahkan rantai nilai pendukung, lemahnya posisi tawar petani untuk
memicu peningkatan prod.
- Perilaku dalam pemenuhan kebutuhan hidup
dan kondisi persaingan., orientasimasyarakat masih sederhana, hanya untuk
makan sensidir, shg muncul pola charity.
- Kondisi rangsangan komersial, Jumlah
penduduk yang sedikit dan lokasi yg jauh dari pusat kegiatanekonomi,shg
permintaan sedikit. Perlu adanya rangsangan dari perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas lokal.
Komentar
Posting Komentar